ANALIS MARKET (23/4/2025): IHSG Berpotensi Bergerak Sideways

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (22/4), IHSG ditutup naik 1.43%, disertai dengan net buy asing sebesar Rp176 Miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, ANTM, BMRI, PANI dan BRIS.
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street meningkat pada Selasa (22/4), setelah empat hari berturut-turut mengalami penurunan signifikan. Kenaikan tersebut disebabkan oleh harapan ketegangan perdagangan antara AS dan China dapat mereda dalam waktu dekat, yang menggerakkan pasar saham rebound. Dow Jones Industrial Average melesat 2,66%, S&P 500 naik 2,51%, dan Nasdaq Composite menguat 2,71%. Kenaikan tajam tersebut terjadi setelah pernyataan dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang menyatakan bahwa akan ada penurunan ketegangan dalam perang dagang dengan China. Dalam pertemuan dengan para investor yang diadakan oleh JPMorgan Chase. Dalam pertemuan tersebut, Bessent mengatakan, tidak ada yang berpikir bahwa status quo yang ada sekarang dapat dipertahankan. Hal itu diungkapkan oleh seseorang yang hadir dalam pertemuan tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg News. Dow Jones sempat tercatat naik lebih dari 1.100 poin, namun indeks akhirnya sedikit terkoreksi setelah Bessent menambahkan bahwa jika negosiasi menghasilkan kesepakatan dalam dua hingga tiga tahun mendatang, itu akan menjadi menang besar. Berita tersebut memberikan dorongan bagi saham-saham yang berhubungan dengan China.
Di sisi lain, Bursa saham Asia-Pasifik beragam pada Selasa (22/4), di tengah pelemahan pada Wall Street setelah Presiden AS Donald Trump kembali melancarkan tekanan terhadap Ketua The Fed Jerome Powell. Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,17%, sedangkan Topix menguat 0,13%. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,07%, sedangkan indeks Kosdaq naik 0,09%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australian turun tipis 0,03%, Hang Seng Hong Kong naik 0,40%, Taiex Taiwan melemah 1,64%, CSI 300 China turun tipis 0,02%. Di domestik, BPS melaporkan pada Maret 2025 neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar US$ 4,33 miliar atau naik sebesar US$ 1,23 miliar MoM.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Rabu (23/4), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini potensi bergerak sideways menunggu keputusan BI Rate hari ini. Diperkirakan Support IHSG: 6450-6470 dan Resist IHSG: 6550-6600.”
Selanjutnya disampaikan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini: BUMI, BBCA, MDKA, JPFA, CPIN, dan CUAN.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BUMI Buy on Weakness dengan area beli di 109, cutloss di bawah 106. Target dekat di 116-118.
BBCA Spec Buy dengan area beli di 8475, cutloss di bawah 8425. Target dekat di 8550-8700.
MDKA Spec Buy dengan area beli di 1640-1665, cutloss di bawah 1610. Target dekat di 1680-1700.
JPFA Spec Buy dengan area beli di 1700-1715, cutloss di bawah 1700. Target dekat di 1730-1745.
CPIN Spec Buy dengan area beli di 4000-4050, cutloss di bawah 3960. Target dekat di 4100-4150.
CUAN Spec Buy dengan area beli di 6700-6800, cutloss di bawah 6650. Target dekat di 6925-7100.