ANALIS MARKET (21/3/2025): Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, Harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup bervariasi pada sesi perdagangan kemarin.

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 1 basis poin (bp) menjadi 6,75%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) naik sebesar 2bp menjadi 7,07%.

Adapun data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 7,11%.

Level yield curve 10-tahun telah melewati batas atas dari weekly estimated range dikisaran 6,84-7,05%.

Sedangkan volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp18,7 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp22,3 triliun.

FR0103 dan FR0104 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp4,6 triliun dan Rp2,4 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,9 triliun.

Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,28%, bergerak dari level Rp16.531/US$ di hari Rabu menjadi Rp16.485/US$ di hari Kamis.

Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif, tercermin dari lonjakan pada level Credit Default Swap (CDS) Indonesia.

Berdasarkan data Bloomberg, CDS 5-tahun Indonesia melonjak sebesar 6bp menjadi 90bp per pagi ini, mengindikasikan persepsi para investor yang menilai adanya peningkatan risiko.

Di sisi lain, yield curve US Treasury (UST) 5-tahun turun sebesar 2bp menjadi 4,01%, dan yield curve UST 10-tahun turun tipis sebesar 1bp menjadi 4,24%.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield dari instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0104, FR0087, FR0068, FR0103, FR0072,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Jumat (21/3).