Produksi Emas AMMN Capai Rekor Tertinggi di Batu Hijau

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Amman Mineral Internasional Tbk (IDX: AMMN) telah mengumumkan hasil kinerja keuangan dan operasional tahun 2024, yang mana melalui entitas anak usaha, PT Amman Mineral Nusa Tenggara-pemilik konsesi dan operator tambang Batu Hijau, tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, terus mencatat pertumbuhan yang solid dan kinerja yang unggul.

"AMMAN kembali melampaui ekspektasi, mencatat peningkatan signifikan dalam produktivitas tambang dan produksi tembaga, emas, serta konsentrat—masing-masing melampaui panduan kinerja sebesar 6%, 7%, dan 6%. Tahun ini juga menjadi tonggak sejarah bagi produksi emas di Batu Hijau, yang sebagian besar disebabkan oleh bijih berkadar tinggi dari Fase 7 serta fokus tanpa henti pada efisiensi yang terus menjaga posisi AMMAN sebagai salah satu produsen tembaga berbiaya terendah di dunia," beber Alexander Ramlie, Direktur Utama AMMAN, seperti dilansir dari siaran pers, Kamis (20/3/2025).

Proyek ekspansi AMMN terus berjalan dengan standar keselamatan yang ketat untuk memastikan keandalan fasilitas dalam jangka panjang.

Komisioning smelter masih berlangsung, dan berhasil memproduksi anoda tembaga pertama pada 12 Februari 2025, dengan katoda tembaga pertama diperkirakan akan dihasilkan pada akhir Maret 2025.

Seiring transformasi AMMAN dari produsen konsentrat menjadi penghasil katoda tembaga dan emas batangan, Perusahaan menghadapi tantangan teknis, termasuk optimalisasi proses dan kinerja peralatan, yang penyelesaiannya sangat penting untuk kelancaran transisi menuju operasi berskala penuh.

Di luar pencapaian operasional tersebut, AMMAN sedang mendefinisikan ulang visi strategis, misi, dan nilai-nilai inti perusahaan untuk beradaptasi dengan industri yang semakin berbasis tekonologi.

Alexander Ramlie menambahkan, transformasi tersebut didorong oleh program digitalisasi secara menyeluruh yang dirancang untuk mengintegrasikan analitik data, mengoptimalkan alur kerja, dan membekali karyawan dengan teknologi generasi terbaru.

"Dengan menyatukan operasi yang terintegrasi, budaya perusahaan yang diperbarui, dan kapabilitas digital yang mutakhir, AMMAN memperkuat fondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan dan penciptaan nilai jangka panjang,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan AMMAN, Arief Sidarto mengungkapkan, rekor operasional perusahaan tercermin dalam kinerja keuangan yang solid.

Penjualan bersih naik 31%, dari US$2.033 juta pada 2023 menjadi US$2.664 juta pada 2024, didorong oleh tingginya volume penjualan emas berkat bijih berkadar tinggi, serta harga emas dan tembaga yang masing-masing naik 23% dan 10%.

Profitabilitas Perusahaan turut mengalami peningkatan sejalan dengan kenaikan penjualan bersih dan disiplin pengendalian biaya.

EBITDA naik 40% menjadi US$1.426 juta dari US$1.019 juta pada 2023, sementara margin EBITDA naik dari 50% menjadi 54%.

Laba bersih melonjak 148%, mencapai US$642 juta, dengan margin laba bersih naik dari 13% menjadi 24%.

Selain itu, perusahaan berhasil melakukan pembiayaan kembali (refinance) pinjaman jangka panjang dengan ketentuan yang lebih menguntungkan.

"Kami bangga dengan pencapaian tahun 2024 kami dan tetap berkomitmen untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan, menjaga disiplin keuangan, serta menciptakan nilai jangka panjang melalui keunggulan operasional, efisiensi biaya, dan investasi strategis,” ungkap Arief Sidarto.