ANALIS MARKET (11/3/2025): Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah
Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup melemah pada sesi perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 3 bps menjadi 6,68%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) naik sebesar 2 bps menjadi 6,87%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 1 bps menjadi 6,88%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,71% - 6,99%.
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp21,6 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp22,9 triliun.
FR0103 dan FR0104 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp5,8 triliun dan Rp3,2 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,4 triliun.
Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,44%, bergerak dari level Rp16.295/US$ di hari Jumat menjadi Rp16.367/US$ di hari Senin.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung mixed, tercermin dari penurunan yield US Treasury (UST) dan peningkatan level Credit Default Swap (CDS) Indonesia.
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 11bp menjadi 3,98%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 10bp menjadi 4,22%.
Di sisi lain, CDS 5-tahun Indonesia meningkat sebesar 2bp menjadi 79bp.
Pemerintah akan melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara pada tanggal 11 Maret 2025 dengan target indikatif sebesar Rp10,0 triliun dan target maksimum 200% dari target indikatif (Rp20,0 triliun).
Pada lelang SBSN sebelumnya tanggal 25 Februari, total incoming bid mencapai Rp19,1 triliun dengan jumlah total bid yang dimenangkan sebesar Rp12 triliun.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield dari instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0094, FR0047, FR0087, FR0062,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dailmunthe dalam riset Selasa (11/3).

