ANALIS MARKET (24/2/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Mixed

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (21/02), IHSG ditutup menguat +14,96 poin (+0,22%) ke 6.803.

IHSG pada hari Jumat lalu mengalami penguatan, didorong oleh meredanya kekhawatiran terhadap faktor eksternal dan penguatan nilai tukar rupiah.

Pendekatan Presiden Trump terhadap tarif ternyata tidak seagresif yang dikhawatirkan investor, dengan hanya memberlakukan tarif tambahan 10% untuk produk dari China.

Selain itu, pertemuan terakhir FOMC menegaskan pendekatan hati-hati The Fed, yang menunjukkan tidak ada urgensi untuk melonggarkan kebijakan suku bunga.

Dalam sepekan terakhir, IHSG berhasil menguat sebesar +2,48%, didukung oleh sektor-sektor seperti Technology (+20,24%), Basic Materials (+5,90%), dan Industrials (+3,24%).

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, seperti DJIA (- 1,69%), S&P 500 (-1,71%), & Nasdaq (-2,20%).

Saham AS mengalami penurunan signifikan pada hari Jumat (21/2), dipicu oleh kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan inflasi yang terus berlanjut, yang mendorong investor mencari aset yang lebih aman.

Saham UnitedHealth merosot -7,2% akibat penyelidikan Departemen Kehakiman terhadap praktik penagihan Medicare.

Sentimen konsumen juga menurun, dengan indeks Universitas Michigan jatuh ke 64,7, mencerminkan kekhawatiran inflasi yang diperkirakan akan mencapai 4,3% dalam setahun ke depan.

Penurunan ini diperparah oleh prospek mengecewakan dari Walmart (-2,5%) dan ketakutan terkait dampak kebijakan tarif Presiden Trump.

Dalam sepekan terakhir, DJIA turun -2,51%, S&P 500 merosot -1,66%, dan Nasdaq juga mengalami penurunan sebesar - 2,51%.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (24/2).