Restrukturisasi Berhasil Tingkatkan Kinerja dan Finansial Pertamina

Foto : istimewa

Pasardana.id - PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa transformasi menjadi salah satu kunci keberhasilan perusahaan untuk tumbuh dan terus berkembang.

Melalui transformasi Holding Subholding, perusahaan mampu bergerak lebih lean dan agile sehingga mendorong tren kinerja yang apik di setiap lini usaha.

Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro menegaskan komitmen perusahaan menjaga ketahanan energi nasional dan menyiapkan kebutuhan hulu hilir energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Restrukturisasi terbukti berhasil meningkatkan kinerja operasional dan finansial Pertamina Group,”ujarnya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, Kamis (20/2).

Dalam rapat tersebut, Wiko juga mengungkapkan, bahwa perusahaan juga telah mempersiapkan langkah strategis pada 2025 ini.

Dia bilang, Pertamina telah memiliki stategi Dual Growth Strategy.

Yang pertama, memaksimalkan legacy business seperti peningkatan produksi hulu, membangun fleksibilitas kilang, dan bisnis retail.

Dan yang kedua, membangun bisnis karbon rendah, seperti pertumbuhan ekosistem Biofuel, ekspansi kapasitas Geothermal, hilirisasi produk kimia dan bisnis karbon rendah lain.

“Pertamina memegang peran yang sangat penting di ketahanan energi hulu migas dengan mengelola 69 persen produksi minyak nasional dan 37 persen produksi gas dari blok migas domestik yang kami kelola,” ujar Wiko.

Untuk di sektor hulu, Wiko menjelaskan, di sepanjang tahun 2025, Pertamina akan meningkatkan produksi migas lewat program strategis optimalisasi pada asset eksisting baik melalui program pengembangan, pengembangan Enhanced Oil Recovery (EOR), percepatan produksi dari temuan eksplorasi khususnya minyak serta menambah cadangan ekonomis melalui kegiatan organik maupun pembahasan fiscal term dengan pemerintah.

“Di tahun 2025, produksi minyak domestik ditargetkan 416 MBOPD atau tumbuh 4 persen, dan produksi gas domestik sebesar 2.536 MMSCFD atau naik 3 persen dibanding tahun lalu,” urai Wiko.

Di sektor pengolahan, lanjut Wiko, Pertamina akan meningkatkan intake kilang menjadi 334 juta barrel atau naik 3 persen dibanding tahun lalu.

Program strategis yang dijalankan antara lain peremajaan kilang, peningkatan yield valuable produk, perolehan bahan baku crude yang kompetitif serta penyelesaian proyek RDMP.

Sedangkan di hilir, Pertamina menargetkan distribusi BBM, Non BBM dan Petrokimia sebesar 106 juta KL atau meningkat 1 persen dibanding tahun 2024.

“Pertamina akan terus mengembangkan infrastruktur digital agar distribusi BBM Subsidi lebih tepat sasaran serta mendorong produk Non PSO,” ucap Wiko.

Melalui Subholding Integrated Marine Logistics (IML) Pertamina akan terus meningkatkan jumlah armada kapal untuk meningkatkan volume kargo domestik yang ditargetkan meningkat 2 persen menjadi 102 juta KL. 

Selain itu, penyaluran gas juga akan ditingkatkan menjadi 958 BBTUD atau meningkat 12 persen dibanding tahun 2024.

Peningkatan ini akan didorong dengan penambahan jaringan gas rumah tangga serta peningkatan demand pelanggan eksisting.

Adapun untuk kapasitas pembangkit listrik dari energi bersih yang dijalankan Subholding Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) ditargetkan meningkat 2 persen menjadi 2.602 MW yang didukung operasional panas bumi dari Lumut Balai 2 serta produksi listrik bersih dari PLTGU Jawa 1.

Atas semua strategi dalam transformasi itu, Komisi XII DPR RI mengapresiasi Pertamina yang terus mendukung Ketahanan Energi Nasional melalui program strategis Pertamina. 

Selain itu, pimpinan RDP Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya juga meminta Pertamina melalui Subholding untuk menjaga pasokan pendistribusian BBM dan LPG 3 Kg untuk masyarakat khususnya saat bulan Ramadan dan Idulfitri 1446 H, termasuk penyelesaian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).