ANALIS MARKET (22/12/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Bergerak Mixed

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (19/12), IHSG ditutup melemah - 8,64 poin (-0,10%) ke level 8.609,55.

Pelemahan IHSG tertekan sahamsaham berkapitalisasi besar, seperti BBCA (-1,53%), BYAN (-4,06%), TLKM (-1,45%), BREN (-0,79%), & MORA (-4,13%).

Dari sisi fiskal, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan pada Kamis (18/12) bahwa defisit APBN 2025 mencapai Rp560,3 T atau 2,35% terhadap PDB selama 11M25 (vs. 10M25: defisit 2,02% terhadap PDB).

Dari eksternal, Bank sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 0,75%, sejalan dengan ekspektasi konsensus.

Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG melemah -0,59% dipimpin oleh pelemahan sektor Consumer Cyclicals (-3,52%), Technology (-3,24%), dan Energy (-2,85%).

Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, seperti DJIA (+0,38%), S&P 500 (+0,88%), & Nasdaq (+1,31%).

Penguatan tersebut didorong oleh kenaikan saham-saham teknologi terkait pengembangan AI.

Micron Technology naik +7%, melanjutkan lonjakan +10% pada hari Kamis.

Selain itu, saham Nvidia naik lebih dari +3% setelah Reuters melaporkan bahwa pemerintahan Trump sedang meninjau apakah perusahaan tersebut dapat menjual chip AI canggihnya ke China.

Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (-0,67%), S&P 500 (+0,10%), & Nasdaq (+0,48%).

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (22/12).