ANALIS MARKET (21/11/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Mixed

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (20/11), IHSG ditutup menguat +13,34 poin (+0,16%) ke level 8.419,92.

Penguatan IHSG didorong kenaikan saham-saham berkapitalisasi besar, seperti: BMRI (+1,86%), BREN (+1,29%), DSSA (+0,89%), CUAN (+3,24%), & VKTR (+11,37%).

Dari sisi fiskal, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan pada Kamis (20/11) bahwa defisit APBN 2025 mencapai Rp479,7 triliun atau 2,02% terhadap PDB selama 10M25 (vs. 9M25: defisit 1,56% terhadap PDB).

Sebagai konteks, outlook 2025 memperkirakan defisit APBN 2025 mencapai 2,78% terhadap PDB hingga akhir tahun.

Dari eksternal, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed diakhir tahun semakin menurun.

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, seperti DJIA (- 0,84%), S&P 500 (-1,55%), & Nasdaq (-2,15%).

Indeks saham AS mengalami penurunan signifikan pada hari Kamis dan ditutup pada level terendah dalam satu bulan, menyusul kekhawatiran atas kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Pasar kembali menilai ulang nilai tinggi dari Perusahaan perusahaan yang fokus pada kecerdasan buatan (AI), yang dianggap kurang didukung oleh fundamental yang kuat.

Data ketenagakerjaan terakhir dari BLS yang tertunda menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang lebih kuat dari ekspektasi, memperkuat harapan bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan Desember mendatang.

Di tengah keguncangan pasar, saham Nvidia turun -3,2% meskipun pada awal perdagangan sempat naik hingga 5%, karena kinerja keuangan melampaui perkiraan dan memperkuat permintaan terhadap infrastruktur AI.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Perkembangan Uang Beredar Indonesia (Okt25),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (21/11).