ANALIS MARKET (19/11/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (18/11), IHSG ditutup melemah -54,96 poin (-0,65%) ke level 8.361,93.

Pelemahan IHSG disebabkan tertekannya saham-saham berkapitalisasi besar, seperti BBCA (-2,04%), BRPT (- 5,04%), BYAN (-1,68%), CUAN (-4,55%), & BREN (-1,03%).

Di saat yang sama, investor domestik bersikap wait & see mencermati Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang berlangsung.

Dari eksternal, investor memperkirakan peluang sekitar 46% untuk pemotongan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada bulan depan, atau turun tajam dari sekitar 60% minggu sebelumnya.

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, seperti DJIA (- 1,07%), S&P 500 (-0,82%), & Nasdaq (-1,21%).

Penurunan ini didorong oleh pasar yang mulai mengurangi eksposur pada saham-saham berbasis AI menjelang rilis laporan keuangan Nvidia, ditambah pengawasan ketat terhadap valuasi perusahaan teknologi setelah lonjakan penerbitan utang akibat pengeluaran modal (capex) yang masif.

Saham raksasa seperti Nvidia (-2,8%), Microsoft (-2,7%), Amazon (-4,4%), dan Tesla (-1,9%) memimpin kerugian, diikuti Home Depot yang anjlok 6% usai memangkas proyeksi laba tahunan.

Sentimen risiko semakin melemah ketika Bitcoin sempat merosot di bawah 90.000 dolar AS, kemudian investor menyesuaikan portofolio mereka menyambut kembalinya rilis data makroekonomi yang tertunda karena shutdown pemerintah, dengan kekhawatiran bahwa data tenaga kerja yang lebih solid bisa membatasi ruang pelonggaran kebijakan oleh Federal Reserve.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (19/11).