ANALIS MARKET (18/11/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Berada di Zona Hijau
Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (17/11), IHSG ditutup menguat +46,45 poin (+0,56%) ke level 8.416,88.
Penguatan IHSG didorong kenaikan saham-saham berkapitalisasi besar, seperti DSSA (+6,58%), BBCA (+1,78%), RISE (+19,89%), TLKM (+1,69%), BBRI (+1,03%), & BMRI (+1,47%).
Kemudian, investor asing tercatat net buy sebesar Rp710,06 miliar.
Dari sisi kebijakan, Direktur Jenderal di Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, mengatakan pada Senin (17/11) bahwa pemerintah sejak 10 November 2025 telah menambah penempatan dana sebanyak total Rp76 triliun yang dibagi beberapa bank, seperti: BMRI, BBRI, dan BBNI masing–masing mendapatkan Rp25 triliun, sedangkan Rp1 triliun sisanya ditempatkan ke Bank Jakarta.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, seperti DJIA (- 1,18%), S&P 500 (-0,91%), & Nasdaq (-0,84%).
Pelemahan tersebut seiring para investor mempersiapkan diri menghadapi rilis data ekonomi yang tertunda dan laporan keuangan teknologi besar.
Penurunan ini dipimpin oleh tekanan pada saham teknologi raksasa, terutama Nvidia yang turun 1,9% menjelang rilis laporan kuartalan pada Rabu, yang menjadi ujian penting terhadap keberlanjutan valuasi perusahaan yang terkait kecerdasan buatan (AI) dan diperparah oleh aksi jual yang meluas di saham-saham besar lainnya.
Di sisi lain, pasar mulai menilai ulang risiko, dengan pasar berjangka suku bunga Federal Reserve menunjukkan peluang 40%–45% pemotongan suku bunga 25 basis poin pada Desember, mendorong investor mencari kejelasan dari data lapangan kerja dan pengumuman ekonomi lain yang tertunda.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung berada di zona hijau, seiring berlanjutnya aksi beli investor asing di pasar saham domestik,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (18/11).

