ANALIS MARKET (21/10/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Berada di Zona Hijau

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (20/10), IHSG ditutup menguat +173,32 poin (+2,19%) ke level 8.088,98.

Penguatan IHSG didorong oleh kenaikan signifikan emiten-emiten besar di sektor perbankan, seperti BBCA (+5%), BBRI (+5,14%), BMRI (+6,17%), serta BBNI (+6,32%).

Di tengah kenaikan ini, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp533,30 miliar di seluruh pasar.

Dari eksternal, pasar juga mengantisipasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve dalam pekan depan, dengan kemungkinan pemangkasan tambahan di Desember dan hingga tiga kali lagi pada tahun depan.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada kuartal ketiga 2025 melambat menjadi 4,8% year-on-year (YoY), berkurang dari 5,2% di kuartal kedua, sesuai dengan perkiraan pasar meski mencatat level terendah sejak kuartal ketiga 2024.

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, seperti DJIA (+1,12%), S&P 500 (+1,07%), & Nasdaq (+1,37%).

Penguatan tersebut karena optimisme terhadap laporan keuangan yang akan datang, ditambah dukungan baru dari sejumlah bank besar seperti Wells Fargo yang naik 3,3% dan Citi yang naik 2,3%.

Kenaikan ini terjadi setelah investor menilai kembali risiko kredit dan prospek pinjaman bermasalah di AS, yang mengurangi tekanan pasar sejak awal bulan.

Di sisi lain, Apple melonjak 4,4% ke level tertinggi baru, didorong oleh sinyal kuat akan penjualan iPhone 17 yang kuat di AS dan Tiongkok.

Sentimen positif juga terdongkrak oleh pernyataan Presiden Trump yang menyebut akan ada penurunan ketegangan perdagangan dengan Tiongkok menjelang pembicaraan di Malaysia, serta laporan Wall Street Journal yang menyebut Trump akan memberikan pengecualian bagi ratusan produk dari tarif balasan.

Kemudian, Tesla juga ditutup naik 1,8% setelah merilis hasil laporan keuangan terbaru.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung berada di zona hijau seiring adanya arus dana investor asing yang mulai masuk ke pasar saham domestik,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (21/10).