Indeks Kospi Turun 0,72 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 26,05 poin, atau sekitar 0,72 persen, pada Senin (13/10/2025), menjadi 3.584,55.

Volume perdagangan moderat mencapai 404,5 juta saham senilai 14,1 triliun won atau sekitar US$9,9 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 595 berbanding 272.

Angka indeks turun setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menetapkan tambahan tarif 100 persen terhadap produk-produk yang diimpor dari Tiongkok setelah Tiongkok membatasi ekspor unsur tanah jarang yang esensial bagi manufaktur teknologi.

“Kedua negara dapat terlibat dalam tarik-menarik untuk meningkatkan daya tawar mereka sebelum bertemu di meja perundingan akhir bulan ini, yang dapat meningkatkan kegaduhan di kemudian hari," kata Lee Kyoung-Min, analis Daishin Securities, seperti dikutip Yonhap News.

Investor asing dan institusi masing-masing melepas saham senilai 821,1 miliar won dan 447,8 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 1,2 triliun won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing merosot 1,17 persen dan 3,04 persen. Saham persahaan pertahanan Hanwha Aerospace terju 4,7 persen, sedangkan saham perusahaan keuangan KB Financial Group dan perusahaan operator portal internet Naver masing-masing turun 1,06 persen dan 1,87 persen.

Saham Korea Zinc, pemasok logam langka seperti Indum yang digunakan dalam pembuatan semikonduktor dan layer panel datar, meroket 19,48 persen. Saham perusahaan baja POSCO Holdings melambung 3,61 persen.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 4,8 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.425,8 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 1,4 persen. Bursa saham Tokyo tutup sehubungan berlangsungnya libur perayaan Hari Olahraga di Jepang.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 75,5 poin, atau sekitar 0,84 persen, menjadi 8.882,8. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Indonesia, Thailand, dan Malaysia melemah, sedangkan Bursa Vietnam dan Filipina menguat.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 7,53 poin, atau sekitar 0,19 persen, menjadi 3.889,5. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong merosot 400,84 poin, atau sekitar 1,52 persen, menjadi 25.889,48.