Indeks Kospi Berakhir Datar
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, berakhir datar pada Jumat (17/10/2025). Angka indeks hanya bergerak naik 0,52 poin menjadi 3.748,89.
Indeks Kospi mencatatkan rekor penutupan untuk sesi ketiga beruntun, dengan peningkatan 3,8 persen dalam sepekan terakhir.
Volume perdagangan moderat mencapai 414,13 juta saham senilai 17,13 triliun won atau sekitar US$12,05 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 669 berbanding 221.
Tekanan melanda Bursa Korea setelah Wall Street melemah dipicu anjloknya saham sektor perbankan.
"Bersamaan dengan reli saham semikonduktor, saham otomotif dan baterai isi ulang juga menguat karena optimisme atas kemungkinan kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat, yang mendorong KOSPI ditutup kembali pada rekor tertinggi," kata Lee Seong-hoon, analis Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing meraup saham senilai 443,44 miliar won, sedangkan investor institusi dan ritel masing-masing melepas saham senilai 169,92 miliar won dan 311,09 miliar won.
Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan Kia masing-masing naik 0,41 persen dan 0,72 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution dan perusahaan kimia LG Chem masing-masing melambung 3,21 persen dan 8,65 persen.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics naik 0,2 persen. Saham perusahaan galangan kapal HD Hyundai melonjak 1,88 persen.
Saham maskapai penerbangan Korean Air dan perusahaan pengapalan HMM masing-masing turun 0,89 persen dan 0,72 persen. Saham perusahaan kosmetik Amorepacific dan perusahaan pertahanan Hawha Aerospace Industries masing-masing melemah 0,68 persen dan 2,56 persen
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 3,3 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.421,2 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,5 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 73,1 poin, atau sekitar 0,81 persen, menjadi 8.995,3. Bursa saham di Asia Tenggara melemah, termasuk juga di Indonesia.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, merosot 76,47 poin, atau sekitar 1,95 persen, menjadi 3.839,76. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong anjlok 641,41 poin, atau sekitar 2,48 persen, menjadi 25.247,1.

