ANALIS MARKET (05/8/2024) : IHSG Diperkirakan Mixed dengan Kecenderungan Tertekan
Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (2/8), IHSG ditutup melemah 17,86 poin (-0,24%) ke level 7.308,12.
Pelemahan tersebut disebabkan minimnya katalis positif dalam negeri dibayangi aksi taking profit pelaku pasar.
Dari eksternal, aktivitas manufaktur AS mengalami kontraksi lebih dari yang diperkirakan bulan Juli, kemudian lapangan kerja turun ke level terendah tahun 2020.
Klaim pengangguran terbaru juga naik menjadi 249 ribu, atau level tertinggi dalam hampir satu tahun.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG menguat +0,27% ditopang menguatnya sektor Properties (+2,95%), Consumer Cyclicals (+2,47%), & Financials (+1,20%).
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah, dimana DJIA (-1,51%), S&P 500 (-1,84%), & Nasdaq (-2,43%).
Pelemahan tersebut seiring katalis dari laporan ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari ekspektasi yang menimbulkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi.
Nonfarm payrolls meningkat hanya 114.000, jauh di bawah perkiraan 175.000, kemudian tingkat pengangguran secara tak terduga naik menjadi 4,3% (Jul-24), tertinggi sejak Oktober 2021.
Di saat yang sama, pendapatan yang mengecewakan dari perusahaan teknologi besar dan data manufaktur yang lemah menjadi tambahan katalis penekan di market.
Saham Amazon (-8,8%), Intel (-26,1%), Nvidia (-1,8%), Broadcom (-2,2%), dan Microchip Technology (-10,6%). Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (-2,10%), S&P 500 (-2,06%), & Nasdaq (-3,35%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan mixed dengan kecenderungan tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Q2-24),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (05/8).

