ANALIS MARKET (02/8/2024) : IHSG Berpotensi Koreksi, 6 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Trading
Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup naik 0.97% diperdagangan kemarin (01/8), dan disertai dengan net buy asing sebesar Rp861 miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BMRI, BBCA, KLBF, TPIA, dan INDF.
Sementara itu, Wall Street ditutup melemah tajam setelah serangkaian data ekonomi yang dirilis Kamis (1/8) memicu kekhawatiran bahwa ekonomi mungkin melambat lebih cepat dari perkiraan, sementara The Fed mempertahankan kebijakan moneter yang ketat. Indeks Dow Jones ditutup turun 1,21% menjadi 40.347,97, indeks S&P 500 melemah 1,37% ke 5.446,68 dan indeks Nasdaq Composite melemah 2,30% ke 17.194,15. Di sisi lain, saham Meta ditutup menguat 5,87% sebagai dorongan terbesar bagi indeks S&P 500. Namun, data menunjukkan aktivitas manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) turun ke level terendah dalam delapan bulan pada bulan Juli sebesar 46,8, sehingga kontraksi. Saham Nvidia anjlok 6,67%, saham ARM anjlok 15,72% dan Qualcomm koreksi 9,37% karena indeks semikonduktor PHLX turun 7,14% untuk penurunan persentase harian terbesar sejak Maret 2020. Sementara saham Moderna anjlok 21,01%, sedangkan saham Eli Lilly naik 3,5%.
Di sisi lain, Pasar Asia-Pasifik bervariasi pada Kamis (1/8), setelah komentar dari Ketua The Fed AS Jerome Powell mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga dapat terjadi pada bulan September jika data inflasi tetap "menggembirakan”, setelah pertemuan FOMC yang berakhir pada hari Rabu. Investor di Asia juga menunggu data aktivitas bisnis dari seluruh wilayah selain komentar The Fed, dengan data indeks manajer pembelian yang akan dirilis dari China, Jepang, dan Korea Selatan. Namun, Nikkei 225 Jepang anjlok 2,49%, sementara Topix memimpin pelemahan di kawasan Asia sebesar 3,24%, setelah Rabu (31/7), BoJ menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,25%. Sedangkan, S&P/ASX 200 Australia naik 0,28% dan Kospi Korea Selatan naik 0,25%. Ekspor Korea Selatan naik 13,9% YoY menjadi $57,49 miliar, naik 5,1% dibandingkan bulan lalu. Namun, lebih rendah dari perkiraan sebesar 18,4%. Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,23%, setelah hasil PDB naik 3,3% YoY pada 2Q, melampaui perkiraan sebesar 2,7%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman memperkirakan, “Hari ini IHSG berpotensi koreksi karena kekhawatiran resesi US setelah keluar data klaim awal tunjangan pengangguran naik paling tinggi sejak Agustus 2023 dan Indeks manufaktur ISM (indikator aktivitas pabrik di AS) berada di angka 46,8%, lebih buruk dari yang diperkirakan dan menunjukkan kontraksi ekonomi. Level support IHSG di 7250-7290, sedangkan level resist berada di 7350-7380.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan hari ini, Jumat (02/8), yaitu; AMMN, BSDE, ADRO, MYOR,CMRY, dan BRIS.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
1.AMMN: Buy on Weakness
Beli di 11700, cutloss jika break di bawah 11600.
Jika tidak break di bawah 11600, potensi naik ke 12100-12250 short term.
2.BSDE: Buy if Break 1045
Jual di 1060-1080 short term. Jika belum break di atas 1045
Bisa coba beli di area 1020-1025, cutloss di bawah 1000.
3.ADRO: Spec Buy
Beli di 3200, cutloss jika break di bawah 3160.
Jika tidak break di bawah 3160, potensi naik ke 3270-3330 short term.
4.MYOR: Spec Buy
Beli di 2530, cutloss jika break di bawah 2500.
Jika tidak break di bawah 2500, potensi naik ke 2550-2580 short term.
5.CMRY: Spec Buy
Beli di 5300, cutloss jika break di bawah 5200.
Jika tidak break di bawah 5200, potensi naik ke 5375-5450 short term.
6.BRIS: Spec Buy
Beli di 2540-2580, cutloss jika break di bawah 2500.
Jika tidak break di bawah 2500, potensi naik ke 2620-2680 short term.

