Investasi Apple di RI, Kemenperin Sebut Petingginya Belum Juga Nongol

Pasardana.id - Para petinggi Apple masih ditunggu kehadirannya oleh Pemerintah Indonesia untuk membicarakan proposal investasi terbarunya di Tanah Air.
Adapun proposal investasi ini sebagai upaya Apple agar larangan menjual iPhone 16 di Indonesia bisa dicabut oleh Pemerintah RI.
Namun, hingga berita ini dituliskan, perwakilan Apple belum ada yang hadir secara fisik untuk bertemu dengan pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Sehingga, ada hambatan dalam menindaklanjuti proposal yang sudah diajukan Apple.
"Tergantung Apple-nya kan, Pak Menteri (Menperin Agus Gumiwang) sudah bilang berapa kali. Sudah diundang ke sini tapi (Apple) enggak pernah nongol-nongol (datang)," ujar Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif di Kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (30/12).
Bahkan Febri menyebut jika yang diharapkan merespon adalah petinggi Apple langsung, namun yang didapat adalah respon via sambungan WhatsApp.
"Respons-nya (pihak Apple dengan) WA (WhatsApp) saja. Respons yang kami harapkan mereka datang ke sini hadir fisik. Petinggi Apple-nya. (Pokoknya) Petinggi-lah," tegasnya.
Lebih lanjut Febri mengungkapkan, bahwa pihak Apple sebenarnya sudah mengirimkan proposal resmi kepada Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin.
Menurut Febri, proposal yang dikirimkan itu sama dengan yang sebelumnya disampaikan kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Untuk diketahui, proposal investasi dari Apple yang disampaikan ke Kementerian Investasi dan Hilirisasi senilai 1 miliar dollar AS atau setara Rp15,95 triliun.
Kemenperin pun sudah memberikan respons secara informal atas proposal yang diterima Ditjen ILMATE.
Namun, jawaban secara formal dari proposal yang disampaikan belum diberikan Kemenperin lantaran pihak Apple belum pernah hadir memenuhi undangan.
"(Jawaban) secara formalnya belum. Kami, makanya kami masih nunggu pihak Apple datang ke Kementerian Perindustrian. Negosiasi langsung. (Karena sejauh ini diskusi proposal investasi) via WA malah," lanjutnya.
Febri juga membenarkan bahwa dalam proposalnya, Apple berkeinginan membangun pabrik AirTag (perangkat pelacak) dan AirPods Max (headphone nirkabel).
Adapun Kemenperin belum bisa memberikan hasil penilaian terhadap proposal investasi Apple.
"Apa penilaian kami atas proposal itu kami belum bisa sampaikan. Itu karena subject to negotiation," ungkapnya.
Dari rangkuman data yang berhasil dihimpun, sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan lampu hijau agar pemerintah menerima investasi 1 miliar dollar AS dari Apple.
Lampu hijau dari Prabowo ini diberikan usai ada pembicaraan dengan raksasa elektronik asal Amerika Serikat tersebut.
Ke depannya, Presiden Prabowo mendorong pemerintah agar mendapatkan investasi yang lebih banyak.
Selain itu, dalam proposalnya, Apple berencana mendirikan pabrik yang memproduksi AirTag di Batam.