ANALIS MARKET (20/12/2024) : IHSG Diperkirakan Cenderung Bergerak Tertekan
Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (19/12), IHSG ditutup melemah -130,64 poin (-1,84%) ke level 6.977,24.
Pelemahan IHSG disebabkan berlanjutnya net foreign sell sebesar Rp944,74 miliar di pasar saham domestik, khususnya pada saham perbankan, seperti: BBRI (-Rp398,69 miliar), BBCA (-Rp348,49 miliar), & BMRI (-Rp116,65 miliar).
Kemudian, nilai tukar Rupiah terdepresiasi 1,1% terhadap dollar AS menjadi Rp16.277 (JISDOR).
Dari eksternal, The Fed resmi memangkas suku bunga AS sebesar 25 bps di bulan Desember.
Akan tetapi, proyeksi pertumbuhan PDB AS tahun 2025 berpotensi meningkat disertai kenaikan inflasi.
Akibatnya, investor saat ini memproyeksikan sekitar 94% bahwa, suku bunga AS akan di tahan di bulan Januari.
Sementara itu, Wall Street tadi malam di tutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,04%), S&P 500 (-0,09%), & Nasdaq (-0,12%).
Market cenderung datar mengakhiri sesi pada hari Kamis dengan sedikit perubahan setelah aksi jual sebelumnya, karena investor mengevaluasi dampak dari pandangan hawkish Federal Reserve terhadap imbal hasil perusahaan di masa depan.
Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 bps seperti yang diharapkan, tetapi para pembuat kebijakan mengindikasikan bahwa mereka tidak berencana untuk melakukan lebih dari dua kali pemangkasan suku bunga sampai tahun 2025.
Dalam data ekonomi terkini, estimasi PDB akhir untuk kuartal ketiga direvisi lebih tinggi dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 3,1%, dan klaim pengangguran awal menurun lebih dari yang diperkirakan.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak tertekan seiring pelemahan Rupiah dan aksi jual investor asing pada saham perbankan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (20/12).

