ANALIS MARKET (28/10/2024) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (25/10), IHSG ditutup melemah - 21,89 poin (-0,28%) ke level 7.694,66. 

Pelemahan IHSG Jumat lalu, disebabkan berlanjutnya aksi jual investor asing sebesar Rp843,92 miliar, khususnya pada saham-saham perbankan, seperti BBRI (NFS; Rp513,8 miliar) & BBCA (NFS; Rp51,1 miliar). 

Kemudian, nilai tukar Rupiah juga terdepresiasi -0,23% terhadap dollar AS menjadi Rp 15.629 (JISDOR). 

Di saat yang sama, hasil rilis kinerja emiten Q3-2024, masih cenderung di respon negative oleh investor. 

Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG melemah -0,84% dengan penekan datang dari sektor Infrastructures (-2,34%), Healthcare (-1,95%), & Properties (- 1,86%). 

Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup variatif, tercermin dari DJIA (-0,61%), S&P 500 (-0,03%), & Nasdaq (+0,56%). 

Sektor keuangan mengalami pelemahan, namun dibayangi oleh kenaikan sektor teknologi. 

Sektor keuangan terutama dipengaruhi oleh kekhawatiran seputar New York Community Bancorp, dimana sahamnya jatuh -8,2%.

Kemudian, Bank of America (-1,7%), Wells Fargo (-1,3%), Morgan Stanley (-2%) dan Goldman Sachs (-2%) kompak terkoreksi.

Sebaliknya, perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Alphabet, Meta, dan Amazon naik antara +0,8% dan +1,5% menjelang laporan keuangan mereka yang akan datang. 

Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (-2,68%), S&P 500 (-0,96%), & Nasdaq (+0,17%). 

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring berlanjutnya tekanan jual investor asing,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (28/10).