ANALIS MARKET (12/1/2024) : IHSG Diperkirakan Cenderung Mixed

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (11/1), IHSG ditutup melemah 7,33 poin (-0,10%) ke level 7.219,96.

IHSG ditutup melemah pasca menguat pada sesi pertama seiring sikap wait & see investor mencermati rilis data inflasi AS (Des-23) dan Klaim Pengangguran Awal AS (6/1/2024) sebagai petunjuk arah kebijakan The Fed mendatang.

Dari sisi perkembangan yield obligasi, yield US Treasury tenor 5 dan 10 tahun sedikit melandai di bawah level 4%.

Selain itu, yield Indonesia bond tenor 10 tahun juga melandai ke level 6,780% setelah menguat lima hari berturut-turut.

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,04%), S&P 500 (-0,07%), dan Nasdaq (+0,00%).

Ketiga indeks utama Wall Street ditutup mendekati garis datar pada hari Kamis (11/1), karena investor menilai laporan CPI terbaru.

Inflasi umum melampaui ekspektasi (3,2%), meningkat menjadi 3,4% pada Desember 2023, sementara tingkat inflasi inti turun kurang dari perkiraan menjadi 3,9%.

Hal ini menyebabkan investor sedikit menurunkan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Maret menjadi sekitar 65% dari sebelumnya 70%.

Dalam perkembangan korporasi yang penting, kapitalisasi pasar Microsoft mencapai $2,875 triliun, melampaui penilaian Apple sebesar $2,873 triliun, menjadikan Microsoft sebagai perusahaan AS yang paling bernilai.

Sebaliknya, saham-saham bank menghadapi penurunan menjelang hasil kuartalannya, dengan JPMorgan (-0.5%), Bank of America (-1.4%), dan Wells Fargo (-0.1%).

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (12/1).