Emiten Prajogo Pangestu Ini Perlu Tambah Saham Publik Guna Masuk Indeks MSCI

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Pelaku pasar menilai, PT Barito Renewable Energy Tbk (IDX: BREN) perlu melakukan aksi korporasi guna meningkatkan porsi saham yang dimiliki investor ritel untuk memuluskan masuk indeks utama global seperti MSCI (Morgan Stanley Capital International). 

Menurut Analis Senior Henan Putihrai Sekuritas, Steven Gunawan, terdapat rumor bahwa pelaku pasar mulai meragukan BREN akan masuk indeks MSCI sehingga melakukan aksi jual hingga menekan pergerakan harga sahamnya.

“Keraguan ini dipicu 2 pemegang saham BREN yakni Jupiter Tiger Holdings dan Prime Hill Fund yang masih dipertanyakan apakah tergolong investor ritel atau bukan,” ungkap dia kepada media di Jakarta, Rabu (10/1/2024).  

Ia bilang, Jika MSCI menilai kedua investor kakap BREN itu merupakan investor publik, maka porsi saham beredarnya akan mendukung masuk indeks yang akan diumumkan 24 Februari 2024 dan berlaku 1 Maret 2024.

“Sebaliknya, jika Jupiter bukan investor publik, maka dikhawatirkan tidak masuk indeks MSCI Februari ini,” jelas dia.

Ia bilang, pelaku pasar sejak November 2023 telah memilki harapan besar BREN dapat masuk MSCI periode Maret 2024, karena indeks tersebut menjadi radar investor asing dalam menentukan portofolio-nya.

“Makanya, Investor beli terus sejak November hingga naik sampai 6000 persen,” ujar dia.  

Selain itu, lanjut dia, sentimen pemeriksaan saham CUAN oleh regulator juga turut menjadi perhatian investor, sehingga melakukan aksi jual.

“Pertanyaan investor, apakah mungkin CUAN ini merembet ke saham-saham Barito Pacific yang lain. Jika hal itu terjadi, BREN akan makin sulit masuk indeks MSCI,” jelas dia.

Untuk itu, ia menyarankan manajemen BREN perlu memikirkan langkah untuk meningkatkan porsi saham publik sesungguhnya, sehingga dapat diperhitungkan oleh MSCI sebagai investor ritel.

BREN harus melakukan aksi korporasi yang bikin porsi publik yang real besar,” pinta dia.

Adapun komposisi pemegang saham BREN sebagai berikut:

  • BRPT menguasai 64,67 persen
  • GE memegang 23,61 persen
  • Jupiter Tiger Holdings 4,36 persen
  • Prime Hill Fund 4,36 persen
  • Masyarakat 3 persen