Bahan Baku Naik Pangkas Laba BUKK Sebesar 5,4 Persen Pada Tahun 2022

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id PT Bukaka Teknik Utama Tbk (IDX: BUKK) mencatatkan laba bersih sebesar Rp450,5 miliar pada tahun 2022, atau merosot 5,4 persen dibanding tahun 2021 yang terbilang Rp476,17 miliar.

Dampaknya, laba per saham dasar turun ke level Rp171 per lembar, sedangkan di akhir tahun 2021 berada di level Rp180.

Padahal pendapatan dari kontrak konstruksi dan selain konstruksi naik 7,46 persen menjadi menjadi Rp4,146 triliun.

Hasil itu ditopang lonjakan 324 persen pendapatan dari pekerjaan pembangunan PLTA Kerinci Merangin Hidro menjadi sebesar Rp1,223 triliun.

Bahkan di tahun 2022, emiten konstruksi grup keluarga Kalla ini meraih pendapatan dari proyek penggantian atau duplikasi jembatan Callender Hamilton di pulau Jawa senilai Rp618,79 miliar.

Lalu, Pekerjaan Pembangunan PLTA Bumi Mineral Sulawesi 3X75 MW senilai Rp257,23 miliar. Kedua pos pendapatan itu nihil pada tahun 2021.

Tapi pendapatan lain lain terpangkas 37,7 persen menjadi Rp1,261 triliun.

Sayangnya, beban pokok penjualan membengkak 10,58 persen menjadi Rp3,458 triliun.

Pemicunya, beban bahan baku naik 52,4 persen menjadi Rp1,89 triliun. Akibatnya, laba kotor turun 5,8 persen menjadi Rp688,21 miliar.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan di tahun 2022 telah audit BUKK itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/3/2023).

Sementara itu, total kewajiban bertambah 27,4 persen menjadi Rp2,431 triliun.

Pada sisi lain, jumlah ekuitas meningkat 15,3 persen menjadi Rp3,828 triliun.