BBTN Tebar Dividen Tahun Buku 2022 Senilai Rp43,3 Per Saham

Pasardana.id - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX: BBTN) Tahun Buku 2022 pada Kamis (16/3/2023) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp43,394 per lembar saham.
Dengan demikian, total pembayaran dividen sebesar Rp609 miliar atau 20 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 yang tercatat sebesar Rp3,04 triliun.
Direktur Utama BBTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, mayoritas pemegang saham telah menyetujui pembahasan agenda RUPST Perseroan Tahun Buku 2022.
“RUPST Bank BTN memutuskan penggunaan laba bersih tahun buku 2022 akan dipergunakan sebesar 20 persen dibagikan sebagai dividen dan sebesar 80 persen ditetapkan sebagai laba ditahan,” ujar Nixon usai gelaran RUPST Bank BTN di Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Sedangkan untuk tahun 2023, dia mengatakan, BBTN telah menetapkan beberapa target kinerja keuangan, antara lain; kredit dan pembiayaan ditargetkan tumbuh 8-10 persen, Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan juga tumbuh 8 -10 persen, laba bersih ditargetkan naik pada kisaran 8 - 10 persen serta NPL gross diharapkan membaik pada kisaran 3,2 - 3 persen.
“Jika laba BBTN tahun 2022 mencapai Rp3,04 triliun, maka tahun 2023 diharapkan mencapai Rp3,3 triliun,” kata dia.
Adapun untuk mencapai target tersebut, menurut Nixon, pihaknya telah menetapkan arah Kebijakan Umum, yakni; “Perluasan Bisnis Berbasis Ekosistem Perumahan” diantaranya dengan mengoptimalkan kontribusi pada program KPR Subsidi dan meningkatkan KPR Non Subsidi melalui kerja sama developer, agen properti, mengembangkan skema KPR yang menyasar generasi milenial.
Kemudian, meningkatkan kredit high yield (KRING, KAR, KUR) beyond mortgage melalui cross selling kepada nasabah captive.
Selanjutya, fokus pada penghimpunan DPK Low Cost dengan meningkatkan CASA pada segmen Ritel dan Institusi serta membangun kapabilitas untuk peningkatan CASA pada segmen wholesale banking.
Lalu, mengembangkan sumber pertumbuhan baru dengan mempercepat implementasi inisiatif digital banking dan digitalisasi proses secara masif yang mendukung pengembangan bisnis berbasis ekonomi perumahan.
Kemudian meningkatkan sumber fee berbasis layanan dan transaksional terutama pada bisnis wealth management, digital banking dan corporate.
Dan terakhir, mempercepat penyelesaian kredit macet dan melanjutkan inisiatif penjualan aset (asset sales) secara bulk.
“Kami berharap, kebijakan umum perseroan 2023 bisa semuanya dilaksanakan, sehingga kinerja keuangan bisa bertumbuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” pungkas Nixon.