ANALIS MARKET (05/10/2023) : IHSG Berpotensi Terjadinya Teknikal Rebound Secara Jangka Pendek

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (4/10), IHSG ditutup melemah 54,31 poin (- 0,78%) ke level 6.886,58.

IHSG melemah sejalan dengan bursa regional di tengah pelemahan Rupiah yang telah mencapai level Rp15.625 per dolar AS, dan kenaikan yield US Treasury tenor 10 tahun yang juga mencapai level 4,82% (tertinggi sejak 2007).

Di sisi lain, bank sentral Selandia Baru (RBNZ) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50%.

Kemarin, investor masih mencermati rilis data PMI Jasa (Sep-23) AS, Inggris, dan Zona Euro, data perubahan tenaga kerja non-pertanian ADP AS (Sep-23), dan arah kebijakan moneter The Fed mendatang.

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,39%), S&P500 (+0,81%), dan Nasdaq (+1,35%).

Ketiga indeks utama AS berakhir lebih tinggi pada hari Rabu, rebound dari aksi jual yang luas di sesi sebelumnya karena data pekerjaan terbaru lebih lemah dari perkiraan seiring imbal hasil Treasury turun dari level tertinggi multi-tahun.

Laporan ADP menunjukkan sektor swasta AS menambah jumlah pekerjaan paling sedikit sejak Januari 2021 yakni sebesar 89 ribu (Sep-23) VS consensus 153 ribu, berbanding terbalik dengan laporan JOLTs yang kuat yang dirilis kemarin.

Saham-saham megacap membukukan kenaikan tajam termasuk Tesla (+5,9%), Alphabet (+2,1%), Microsoft (+1,8%), dan Amazon (+1,8%).

Di sisi lain, Exxon Mobil turun -3,7% ke level terendah dalam 4 minggu dan Chevron turun -2,3% karena kontrak berjangka WTI turun lebih dari -5%.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan berpotensi terjadinya teknikal rebound secara jangka pendek,” sebut analis FAC Sekuritas dlaam riset Kamis (05/10).