ANALIS MARKET (02/10/2023) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan
Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (29/9), IHSG ditutup menguat 2,06 poin (+0,03%) ke level 6.939,89.
IHSG bergerak mixed seiring berlanjutnya aksi jual investor asing sebesar Rp763,08 miliar di pasar saham domestik sembari menantikan arah kebijakan The Fed terkait suku bunganya.
Dari sisi data, PDB AS tercatat masih mampu tumbuh +2,1% pada Q2-2023, menandakan ekonomi AS masih cukup kokoh ditengah tantangan kenaikan inflasi akibat terjadinya kenaikan harga komoditas minyak mentah dunia.
Kemudian, Klaim Pengangguran AS tercatat naik tipis menjadi 204 ribu, lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang sebesar 202 ribu.
Sebagai catatan, IHSG sepanjang September 2023 mengalami pelemahan -0,19% dengan aksi jual investor asing sebesar Rp1,92 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup variatif, tercermin dari DJIA (-0,47%), S&P500 (-0,27%), dan Nasdaq (+0,14%).
Pasar modal AS cukup tertekan seiring koreksinya saham Walmart (-1,6%), Chevron (-1,1%), dan Carnival (-4,9%).
Di sisi lain, saham Nvidia (+0,9%), Tesla (+1,6%), dan Nike (+6,7%).
Pelaku pasar tampak memilih untuk wait & see sembari menantikan Pidato Ketua The Fed, Jerome Powel terkait arah kebijakan suku bunganya pada hari Senin.
Sebagai catatan, sepanjang bulan September 2023, DJIA (-3,50%), S&P500 (-4,87%), dan Nasdaq (-5,81%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring berlanjutnya aksi jual investor asing. Investor hari ini akan mencermati rilis data Inflasi Indonesia (Sep-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (02/10).

