Mendag Sebut Bantuan Kemensos Jadi Penyebab Mahalnya Harga Telur Ayam

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (30/8) menjelaskan, keterkaitan penyebab mahalnya harga telur ayam dikarenakan adanya bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Dalam rapat tersebut, Mendag Zulhas mengakui, bahwa Menteri Sosial (Mensos) tidak memberikan bansos dalam bentuk telur tapi memberikan dalam bentuk bantuan uang tunai kepada daerah.

Selanjutnya, kepala-kepala daerah yang kemudian menjadikan bantuan tersebut dalam bentuk bahan pangan, salah satunya telur.

Ia juga menyatakan, bantuan tunai yang dijadikan pangan dalam bentuk telur tersebut, ternyata dahulu merupakan kesepakatan antara Kemensos dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), sebab pada waktu sebelumnya tersebut telur tidak laku.  

"Memang Mensos (Menteri Sosial) tidak memberi (bansos) telur tapi memberikan bantuan (uang tunai) kepada daerah, dan daerah menjadikan itu bantuan dalam bentuk pangan dan itu rupanya kesepakatan antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Sosial dulu. Karena telur dulu enggak laku. Nah, kebijakannya diteruskan walaupun zaman sudah berbeda. Jadi program keluarga harapan (PKH) bantuannya dibelikan pangan antara lain telur," terang Mendag dalam rapat dengan DPR tersebut.

Tak hanya itu, Mendag juga menyampaikan, bahwa yang menyebabkan kenaikan harga telur ayam di pasaran juga terjadi imbas dari afkir dini yang terjadi pada 2021 silam, tepat saat masa pandemi Covid-19.

Saat itu, harga telur ayam di tingkat pengecer jatuh sampai Rp 14.000 per kilogram.

Dengan harga tersebut, para peternak merugi karena ongkos telur mereka berkisar Rp 24.000 per kilogram.

"Hingga akhirnya para peternak melakukan afkir dini yakni memotong induk ayam dijadikan ayam potong," jelas Mendag Zulhas.

"Kita sudah undang para pelaku di sektor ini, mereka bukan kata saya, yang meyakinkan sekali kepada kami bahwa ini temporer nggak sampai 2 minggu sudah turun," tandas Zulhas.