ANALIS MARKET (26/7/2022) : Indeks Variatif, Beberapa Saham Berpotensi Uptrend
Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Otoritas Moneter dan Fiskal AS bersamaan rilis data ekonomi, FFR Juli diproyeksikan naik 75 Bps dan GDP 2Q22 diproyeksikan tumbuh 0,4% QoQ, membuat Wall Street awal pekan ditutup mixed.
Saham sektor energi menopang penguatan Dow Jones 0,3%; mengimbangi pelemahan Nasdaq 0,4% jelang Big Tech Quarterly Earnings.
Penguatan sektor energi masih dipengaruhi kekhawatiran berkelanjutan tentang kelangkaan pasokan.
Harga minyak mentah AS, baik WTI maupun Brent kontrak September 2022, masing-masing naik 2% ke level USD96,70/Barrel dan USD105,15/Barrel. Kenaikan juga terjadi pada harga gas alam, setelah Gazprom Rusia akan memotong aliran gas Eropa melalui Nord Stream menjadi 20% karena masalah pemeliharaan.
Sementara itu, penguatan sektor Finansial terjadi seiring reli sejumlah saham perbankan, karena yield UST sedikit lebih tinggi.
Di sisi lain, sikap investor menantikan hasil rapat FOMC Kamis dini hari, membuat IHSG hanya mencatatkan transaksi senilai IDR 9 triliun kemarin (25/7). IHSG ditutup melemah 0,4% ke level 6.858 poin, setelah sebelumnya sempat menyentuh level psikologis 6.900 pada perdagangan sesi pertama.
Adapun, sektor Teknologi turun 3,3% dan Transportasi dan Logistik turun 1,9%.
Di sisi lain, investor minati safe have, membuat SUN FR91 catatkan penurunan yield lebih dari 9 Bps, atau penurunan terdalam dibanding seri Benchmark lainnya yang turun dalam kisaran 4 Bps hingga 8 Bps.
Investor mencermati potensi kenaikan FFR periode Juli, ditengah sikap Dovish BI yang mempertahankan BI 7DRRR di level terendahnya 3,50%.
“Beberapa saham berpotensi uptrend, seperti PTPP, ADRO, UNTR, INDY, dan AKRA,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (26/7/2022).

