Investor Hongkong Berminat Tanam Investasi Dalam Pembangunan IKN

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur bakal membuka peluang baru bagi para investor asal Hong Kong.

Konsul Jenderal RI di Hong Kong, Ricky Suhendar dalam keterangan tertulis baru-baru ini mengatakan, para investor dari Hong Kong berminat melakukan investasi di bidang infrastruktur, transportasi, perumahan, gedung perkantoran, dan fasilitas umum lainnya.

"Keputusan pemerintah kita untuk memindahkan ibu kota ke IKN Nusantara membuka banyak peluang bagi para investor potensial dari Hong Kong," sebut Ricky.

Disebutkan, bahwa hubungan kerja sama ekonomi Indonesia dengan Hong Kong terus meningkat di tengah situasi kemunduran ekonomi, krisis energi dan pangan yang melanda dunia.

Sepanjang 2021, realisasi investasi Hong Kong di Indonesia bertengger di urutan kedua di bawah Singapura, atau naik satu peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Saat ini, posisi Hong Kong di atas China sebagai investor asing terbanyak di Indonesia.

"Oleh sebab itu, momentum pemulihan ekonomi Indonesia dan Hong Kong harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, baik oleh para pengusaha Indonesia maupun Hong Kong," ujar Ricky.

Sebelumnya, KJRI di Hong Kong, Hong Kong General Chamber of Commerce (HKGCC), Perhimpunan INTI, Indonesia Diaspora Network (IDN) China, dan Idepreneurs Indonesia menggelar seminar bertajuk "Indonesia-Hong Kong Business Trends, Business Cooperation and Relaunch Post COVID-19 for National Economic Recovery".

Dalam seminar yang diikuti sekitar 100 para pelaku usaha dari Hong Kong dan Indonesia itu, Ricky menyampaikan, bahwa pemerintah Indonesia secara hati-hati dan terukur mulai menerapkan fase transisi pandemi menjadi endemi.

Fase ini membuat para pelaku usaha dan bisnis dapat bepergian dari dan ke Indonesia secara bebas tanpa melakukan karantina.

Tak hanya Hongkong, perusahaan asal Taiwan Hon Hai Precision Industry Co. Ltd atau Foxconn juga dikabarkan tertarik berinvestasi di IKN.

Saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Sabtu (25/6) lalu, Chairman Foxconn Young Liu mengatakan, perusahaannya akan berinvestasi untuk pengembangan infrastruktur bus listrik dan jaringan IOT (Internet of Things).

Dalam pertemuan tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.

Menteri Bahlil mengatakan, pertemuan tersebut membahas kelanjutan mengenai nota kesepahaman antara Foxconn, Gogoro, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk (IDX: INDY) di Indonesia tentang investasi ekosistem kendaraan listrik.  

Adapun nilai rencana investasi itu senilai US$ 8 miliar atau setara Rp 118 triliun dan investasi tersebut diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 1.000 orang.