ANALIS MARKET (13/6/2022) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (10/6), IHSG ditutup melemah 96,18 poin (-1,34%) ke level 7.086,65.

IHSG melemah sejalan dengan bursa regional disebabkan kekhawatiran investor terkait rencana pengetatan moneter Bank Sentral Eropa yang diperkirakan akan dilakukan di bulan Juli dan September.

Di saat yang sama, The Fed juga akan memperketat kebijakan moneternya untuk mengendalikan inflasi AS.

Di sisi lain, terdapat rilis data Survei Penjualan Eceran Indonesia (Apr-22) mencatat IPR sebesar 239,2, atau tumbuh 16,5% mtm, lebih tinggi dari 2,6% mtm (Mar-22).

Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah, memperpanjang kerugian untuk sesi ketiga berturut-turut setelah data inflasi yang lebih panas dari perkiraan menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga secara agresif.

Tingkat inflasi tahunan di AS secara tak terduga meningkat menjadi 8,6% (Mei-22), tertinggi sejak Desember 1981 dan dibandingkan dengan perkiraan pasar sebesar 8,3%.

Di saat yang sama, sentimen konsumen Michigan turun ke rekor terendah 50,2 di bulan Juni, yang selanjutnya dapat menimbulkan terjadinya resesi.

DJIA (-2,73%), S&P 500 (-2,91%), dan Nasdaq (-3,52%).

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (13/6/2022).