Mentan Dorong Pelaku Usaha Tingkatkan Pemanfaatan KUR dan Investasi
Pasardana.id - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong pelaku usaha bidang peternakan untuk memanfaatkan investasi dan pembiayaan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan produksi dan ekspor peternakan serta pengembangan usaha.
“Kita semua tahu ketersediaan pangan kita cukup, namun kita perlu menunjukkan dimana keberadaan sentra-sentra produksi kita, sehingga masyarakat mudah mengaksesnya,” kata Mentan SYL saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknas) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Selasa (8/3).
Dalam kesempatan tersebut, Mentan SYL menyampaikan, dalam konteks penguatan produksi pangan serta mendorong peningkatan nilai tambah dan daya saing produk, pada tahun 2022, Kementan melanjutkan Program Super Prioritas Pertanian dengan meningkatkan investasi di sektor pertanian baik pada sisi hulu maupun hilir.
“Saya minta ekspor kita diperbanyak, Agustus ada ‘Merdeka Ekspor’. Petakan daerah yang berpotensi, pergunakan KUR. Negara ini cukup, tinggal memerlukan kebersamaan semua pihak," kata Mentan SYL.
Dalam kegiatan Raktorteknas ini, dilakukan Penandatanganan Naskah Kerjasama Program Super Prioritas Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dilaksanakan oleh 21 (Dua Puluh Satu) Pelaku Usaha untuk komoditas sapi, kambing dan domba, serta walet.
Hal ini sebagai wujud Sinergi dan Komitmen dalam pencapaian target pembangunan peternakan dan kesehatan hewan nasional.
Selain penandatanganan antara pemerintah dengan delapan pelaku usaha yang dilakukan secara simbolis, pada acara ini juga dilakukan penandatanganan Pengembangan Kerjasama Investasi di Bidang Peternakan antara PT. Baladna Food Industries (Qatar Q.P.S.C) dengan PT. Berdikari senilai USD 500 juta, dan penandatanganan kerja sama dengan perbankan untuk fasilitasi pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan PT. Bank Negara Indonesia (IDX: BBNI).

