Indeks Kospi Merosot 1,09 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 28,91 poin, atau sekitar 1,09 persen, pada Selasa (8/3/2022), menjadi 2.622,40.

Volume perdagangan moderat mencapai 531 juta saham senilai 11,5 triliun won atau sekitar US$9,3 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 732 berbanding 148.

Angka indeks merosot seiring melonjaknya harga energi fosil yang dipicu rencana Amerika Serikat mengembargo minyak mentah Rusia. Penurunan tajam nilai tukar won juga menambah sentimen negatif di pasar keuangan.

Perhatian para investor selanjutnya akan tertuju kepada data harga konsumen AS bulan Februari. “Data CPI menjadi acuan para investor untuk memproyeksikan hasil pertemuan Federal Reserve AS pekan depan,” jelas Jeong Myung-Ji, analis Samsung Securities, seperti dikutip Yonhap News.

Investor asing dan institusi masing-masing melepas saham sneilai 473 miliar won dan 293 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 732 miliar won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing turun 0,86 persen dan 1,26 persen. Saham perusahaan kimia LG Chem dan perusahaan baja POSCO masing-masing anjlok 2,14 persen dan 3,15 persen.  

Di sisi lain, saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics naik 0,65 persen.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 9,9 won dari sesi sebelumnya menjadi 1,237 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 1 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 58,30 poin, atau sekitar 0,83 persen, menjadi 6.980,30. Bursa saham di Asia Tenggara mengalami pelemahan, termasuk juga di Indonesia.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, terjun 78,02 poin, atau sekitar 2,31 persen, menjadi 3.294,84. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong merosot 291,76 poin, atau sekitar 1,39 persen, menjadi 20.765,87.