ANALIS MARKET (08/3/2022) : Didorong Harga Komoditas, IHSG Diperkirakan Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, Bursa AS ditutup melemah pada perdagangan Senin (7/3); DJIA turun -2.37% ke level 32,817 diikuti S&P500 (-2.95%) dan Nasdaq (-3.62%). Pasar diwarnai kekhawatiran investor akan potensi terjadinya ‘stagflasi’ (melambatnya pertumbuhan ekonomi disertai inflasi tinggi) sebagai dampak dari kenaikan harga komoditas akibat tensi geopolitik Rusia-Ukraina. Sejumlah pengamat sendiri memperkirakan bahwa data inflasi CPI AS periode Februari (yang akan dirilis Kamis (10/3) waktu setempat) akan menunjukkan kenaikan hingga +7.8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari pasar komoditas, sejumlah harga komoditas mengalami kenaikan, diantaranya minyak Brent (+4%); diikuti emas (+1.3%); CPO (+6.2%); dan batubara (+6.7%).

EIDO ditutup turun -1.25%, sementara IHSG turun -0.86% pada Senin (07/3) ke level 6,869 dengan BBCA, BBRI dan TPIA sebagai top lagging movers. Investor asing mencatatkan net sell di pasar reguler sebesar  IDR 262.8 miliar. Saham dengan nilai net sell asing tertinggi di pasar reguler adalah BBCA (IDR 503.7 miliar), BBRI (IDR 245.4 miliar), dan INDF (IDR 66.7 miliar) sementara net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh ANTM (IDR 224.3 miliar), TLKM (IDR 167.3 miliar), dan ASII (IDR 88.1 miliar).

Sebanyak 21,380 kasus COVID-19 baru dilaporkan di Indonesia kemarin (7/3) dengan positivity rate sebesar 9.9% (recovery rate: 89.6%, kasus aktif: 448,273).

“Kami memperkirakan investor Indonesia juga akan memantau perkembangan situasi global serta rilis sejumlah data ekonomi. Meski demikian, penguatan harga komoditas global yang masih cukup dominan diperkirakan dapat menjadi faktor yang mendongkrak IHSG. Karenanya, kami memperkirakan IHSG dapat menguat hari ini,” sebut analis Samuel Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (08/3/2022).