Pasar Lesu, ADMG Hentikan Operasi Pabrik Polyester
Pasardana.id - PT Polychem Indonesia Tbk (IDX: ADMG) telah menghentikan operasional pabrik polyester di Karawang, Jawa Barat, karena harga bahan baku melonjak.
Wakil Presiden Direktur ADMG, Johan Setiawan menjelaskan, kebijakan itu merupakan hasil rapat dewan direksi pada tanggal 28 Maret 2022, karena dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, sehingga permintaan pasar lesu, serta perang Rusia Ukraina yang diperkirakan berlangsung lama, sehingga harga minyak mentah naik tajam berakibat bahan baku melonjak tajam.
“Penutupan ini akan berakibat pada turunnya nilai penjualan dan beban tahun 2022, Pada sisi lain, dapat meningkatkan efisiensi sehingga berdampak positif, karena divisi polyester selalu merugi,” ungkap Johan dalam keterangan resmi, Selasa (29/3/2022).
Sementara itu, pada akhir September 2021, perseroan mencatatkan penjualan polyester sebesar USD29,289 juta atau 20,4 persen dari total pendapatan.
Sedangkan pendapatan terbesar berasal dari Ethylene Glycol dan petrokimia sebesar USD113,49 juta.
Sehingga total pendapatan tercatat sebesar USD142,78 juta, tapi beban pokok penjualan tercatat sebesar USD142,64 juta. Hasilnya, laba kotor tercatat sebesar USD138,5 ribu.
Menariknya, perseroan membukukan keuntungan atas investasi pada instrumen ekuitas sebesar USD8,438 juta. Pada tahun 2020, pos ini nihil.
Tak heran perseroan membukukan laba bersih senilai USD4,3 juta, atau membaik dibandingkan kuartal III tahun 2020 yang merugi senilai USD21,388 juta.

