ANALIS MARKET (28/3/2022) : IHSG Diperkirakan Cenderung Mixed
Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (25/3), IHSG ditutup melemah 47,15 poin (-0,67%) ke level 7.002,53.
IHSG melemah disebabkan oleh aksi profit taking pelaku pasar.
Di sisi lain, rilis data Statistik Posisi Investasi Internasional Indonesia Q4-2021 mencatat kewajiban neto sebesar US$278,6 miliar (23,5% dari PDB), atau meningkat dibandingkan kewajiban neto pada akhir Q3-21 sebesar US$277,3 miliar (24,2% dari PDB).
Sementara itu, Wall Street diperdagangan akhir pekan (25/3) lalu, ditutup variatif, seiring apakah peningkatan inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi akan menyeret ekonomi AS ke dalam resesi.
Menteri Keuangan Yellen mengharapkan ekonomi terbesar di dunia untuk tetap tangguh meskipun perang Rusia-Ukraina.
Pelaku pasar mulai bertaruh pada kemungkinan yang lebih tinggi dari kenaikan suku bunga The Fed sebesar 50 bps daripada 25 bps pada bulan Mei.
Saham keuangan mengalami kenaikan karena imbal hasil 10-tahun melonjak ke atas 2,5%, tertinggi sejak awal Mei 2019.
Di sisi lain, saham dengan pertumbuhan tinggi paling terpukul karena prospek suku bunga yang lebih tinggi mengancam untuk merusak penilaian perusahaan teknologi khususnya, yang keuntungannya terletak lebih jauh di masa depan.
DJIA (+0,44%), S&P 500 (+0,51%), dan Nasdaq (-0,16%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (28/3/2022).

