The Fed Agresif Ketatkan Kebijakan Moneter, Wall Street Melemah

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street melemah pada Senin (21/3/2022) setelah Federal Reserve Amerika Serikat mengindikasikan pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif dari perkiraan.

Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 201,94 poin, atau sekitar 0,58 persen, menjadi 34.552,99. Indeks S&P 500 berakhir datar dengan pergerakan turun hanya 1,94 poin menjadi 4.461,18. Indeks komposit Nasdaq melemah 55,38 poin, atau sekitar 0,4 persen, menjadi 13.838,46.

Menurut pimpinan bank sentral AS Jerome Powell, The Fed akan menahan laju inflasi dengan peningkatan suku bunga. Bila diperlukan, peningkatan suku bunga akan dilakukan secara agresif pada tahun ini.

Enam dari 11 sektor utama indeks S&P 500 berakhir di teritori positif, dipimpin sektor layanan komunikasi. Indeks sektor energi melambung 3,8 persen dipicu meningkatnya harga minyak dunia.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange stabil dengan harga emas untuk pengiriman April 2022 tetap US$1.929,50 per ons. Nilai tukar dolar AS menguat dengan indeks dolar AS naik 0,25 persen menjadi 98,48.

Bursa saham Eropa menguat pada Senin, dengan indeks STOXX 600 Eropa naik 0,04 persen, dipicu lonjakan saham sektor energi.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, naik 37,66 poin, atau sekitar 0,51 persen, menjadi 7.442,39. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, turun 86,12 poin, atau sekitar 0,60 persen, menjadi 14.326,97.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, melemah 28,40 poin, atau sekitar 0,34 persen, menjadi 8.389,20. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, melorot 37,91 poin, atau sekitar 0,57 persen, menjadi 6.582,33.

Nilai tukar poundsterling menguat 0,2 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,3201 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound menguat 0,2 persen menjadi 1,1953 euro per pound.