Kedoya Adyaraya Incar Rp325 Miliar Dari IPO
Pasardana.id - Minat perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan mengincar dana di pasar modal kian marak.
Terbaru, adalah PT Kedoya Adyaraya Tbk yang mengincar dana sebesar Rp 325,39 miliar melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Melansir prospektus IPO rumah sakit grup Grha Hospital yang diunggah pada wahana e-IPO Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/8/2021), calon emiten ini akan menawarkan sebanyak 185.940.000 lembar saham baru bernominal Rp 200 per lembar saham.
“Jumlah saham yang ditawarkan itu setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh,” demikian tulis manajemen Kedoya Adyaraya.
Masih berdasarkan prospektus itu, harga penawaran yang dicantumkan sebesar Rp 1.500 hingga Rp 1.750 per lembar saham. Sehingga, dana yang akan diraup dari aksi korporasi ini sebesar Rp 278,91 miliar hingga Rp 325,395 miliar.
Untuk memuluskan, calom emiten kesehatan itu telah menunjuk Buana Capital selaku penjamin emisi efek dan akan memulai penawaran awal pada tanggal 12 hingga 24 Agustus 2021.
Diharapkan, aksi ini mendapat pernyataan efektif IPO dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 31 Agustus 2021.
Jika sesuai dengan rencana itu, IPO ini akan memasuki masa penawaran umum pada tanggal 2 hingga 6 September 2021. Masa penjatahan pada tanggal 6 September dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 September 2021.
Selanjutnya, sebanyak 14 persen dana hasil IPO untuk pengembangan rumah sakit Grha Kedoya. Dari total jumlah itu, Rumah Sakit Kedoya akan menggunakannya untuk bangunan BPJS dimulai tahun 2023 dengan porsi 49 persen, kemudian 13 persen lainnya untuk sistem teknologi informasi dan sisanya untuk menjaga arus kas.
Adapun sebanyak 45 persen dari dana IPO akan dipinjamkan kepada anak usaha PT Sinar Medika Sejahtera. Oleh anak usaha, dana segar itu akan digunakan untuk membayar pinjaman senilai Rp 100 miliar kepada PT Bank Permata Tbk (IDX: BNLI).
Selebihnya, akan kembali dipinjamkan kepada anak usaha lainnya, yakni PT Sinar Medika Sutera. Oleh anak usaha itu, rencananya akan digunakan untuk membangun rumah sakit di Alam Sutera dan pembukaan rumah sakit anak dan ibu pada tahun 2023.
Jika mengacu pada laporan keuangan per akhir Mei 2021 telah audit, calon emiten ini membukukan laba bersih Rp 37,5 miliar, setelah membukukan pendapatan sebesar Rp 183,71 miliar. Adapun aset terkumpulkan tercatat sebesar Rp 723,8 miliar.

