ANALIS MARKET (23/7/2021) : IHSG Diperkirakan Rawan Terjadi Profit Taking

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (22/7/2021), IHSG ditutup menguat 107,57 poin (+1,78%) ke level 6.137,54.

IHSG menguat sejalan dengan penguatan bursa regional.

Di saat yang sama, kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan penurunan meski masih di atas 30.000 per hari.

Adapun kemarin (22/7), RDG BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI7DRR di level 3,5% dan merevisi ke atas prakiraan pertumbuhan ekonomi global 2021 menjadi 5,8% dari sebelumnya 5,7%. Nilai tukar rupiah menguat 0,32% terhadap dollar AS menjadi Rp14.508 (JISDOR).

Sementara itu, Wall Street diperdagangan tadi malam (22/7) ditutup menguat tipis seiring pelaku pasar mencerna data yang beragam di market.

Klaim pengangguran awal secara tak terduga naik ke level tertinggi dua bulan di 419 ribu dalam minggu terakhir, meningkatkan kekhawatiran lebih lanjut tentang kekuatan pemulihan pasar tenaga kerja pada saat pasar sudah sedikit gelisah tentang penyebaran varian virus corona Delta.

Sementara itu, penjualan rumah yang dimiliki sebelumnya naik untuk pertama kalinya dalam lima bulan di bulan Juni karena persediaan rumah meningkat.

Di sisi perusahaan, pendapatan dari AT&T, Abbot, Biogen dan Blackstone naik lebih baik dari yang diharapkan.

DJIA (+0,07%), S&P 500 (+0,20%), dan Nasdaq (+0,36%).

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan rawan terjadi profit taking. Pelaku pasar hari ini akan menantikan rilis data Perkembangan Uang Beredar Indonesia (Jun-21),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (23/7/2021).