ANALIS MARKET (24/6/2021) : IHSG Diproyeksi Kembali Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (23/6), IHSG ditutup turun hampir sepersen (-0.86%) atau sebesar 53.30 poin ke level 6034.54 dengan saham-saham disektor kesehatan (-2.41%), Keuangan (-2.09%) dan Property (-1.20%) menjadi yang terdalam pelemahannya. Saham-saham disektor Infrastruktur, transportasi dan industri yang tutup di zona hijau gagal menahan IHSG hingga akhir sesi perdagangan. Angka kasus covid-19 yang melebar menjadi fokus investor disaat aksi jual investor asing yang masih terlihat dimana Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar 435.77 miliar rupiah dengan saham BBRI, BMRI dan BBCA yang menjaditopnet sell value.

Di sisi lain, kemarin (23/6), mayoritas indeks saham di Asia ditutup dengan bervariasi. Indeks Nikkei (-0.03%) dan TOPIX (-0.53%) di Jepang turun sedangkan Indeks HangSeng (+1.79%) dan CSI300 (+0.49%) naik. Investor menilai prospek pemulihan ekonomi sementara kekhawatiran mereda bahwa inflasi yang lebih cepat akan memacu pengetatan kebijakan.

Sedangkan Bursa Eropa mayoritas turun, kemarin (23/6). Indeks FTSE (-1.14%), DAX (-1.15%) dan CAC40 (-0.91%) turun. Pelemahan di saham-saham ritel dan konsumsi lebih dalam dari penguatan saham-saham disektor komoditas. Minyak mentah Brent berbalik naik 1% menjadi $75,57 per barel dan WTI naik 0.88% kelevel $73.49 per barrel.

Selanjutnya, investor akan mengambil momentum dari pergerakan harga komoditas dan merespon spekulasi rencana pengurangan pembelian aset dari The Fed.

Sementara itu, Indeks Nikkei (-0.02%) dan TOPIX (-0.10%) dibuka turun tipis seiring dengan pelemahan di Wall Street karena investor terus mencerna komentar dari pejabat The Fed tentang prospek stimulus.

Pejabat Fed telah berusaha untuk meyakinkan pasar bahwa kebijakan moneter masih akan longgar untuk mendukung pemulihan, sementara itu ada juga sinyal kemungkinan penarikan bertahap dukungan darurat di bulan-bulan mendatang.

Mereka juga menekankan bahwa tindakan apa pun akan bergantung pada inflasi dan tujuan pekerjaan yang terpenuhi. Itu memicu perdebatan tentang prospek pasar, terutama taruhan yang terkait dengan percepatan pertumbuhan, yang telah mendominasi pemikiran investor tahun ini.

Data Rabu menunjukkan aktivitas manufaktur AS berkembang pada bulan Juni pada laju tercepat dalam catatan sejak 2007 yaitu ke level 62.6.

Dari komoditas, harga minyak WTI (+0.26%) masih terpantau naik ditengah penurunan stok AS. Di tempat lain, harga batu bara (+0.92%) dan CPO (+1.62%) juga menguat.

“Kami proyeksikan IHSG kembali mencoba menguat di perdagangan hari ini didukung oleh naiknya harga komoditas, hingga data ekonomi AS yang masih positif. Di sisi lain, penambahan kasus covid-19 dalam negeri yang terus meningkat masih menjadi kekhawatiran pasar akan prospek pemulihan ekonomi,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (24/6/2021).