Imbas Larangan Mudik, Penumpang di Merak-Bakauheni Turun Signifikan

Foto : istimewa

Pasardana.id - Dengan adanya pemberlakuan penyekatan wilayah dan larangan mudik, pergerakan penumpang di pelabuhan penyebrangan Merak dan Bakauheni sangat terkendali.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, hingga hari keempat masa peniadaan mudik, jumlah penumpang di kedua pelabuhan tersebut turun signifikan.  

“Jumlah penumpang di Merak dan Bakauheni mengalami penurunan antara 80 sampai 90 persen,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (9/5) malam.
 
Budi juga mengapresiasi petugas yang melakukan penyekatan yang berlapis.

Jadi, kata dia, apabila masyarakat yang bersikeras mudik lolos di titik awal, maka akan ada penyekatan lagi di titik berikutnya. Sehingga dapat mengurangi potensi adanya celah.

Berdasarkan data, pada Sabtu (8/5) atau hari ketiga masa penidaan mudik, tercatat penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Merak untuk kepentingan nonmudik sebanyak 3.050 penumpang. Sementara pada kondisi normal tercatat 25-28 ribu penumpang.

Sebelumnya, Budi meminta para petugas mewaspadai dan mengantisipasi potensi adanya suatu lonjakan arus lalu lintas pada H-4 dan H-3 jelang Lebaran.

Budi juga emastikan angkutan logistik tetap berjalan lancar pada masa peniadaan mudik ini.

“Kami ingin juga memastikan angkutan logistik tetap berjalan tanpa hambatan di masa peniadaan mudik ini. Di Merak dan Bakauheni pergerakan logistik hanya mengalami penurunan lima persen. Artinya angkutan logistik tetap berjalan baik,” ungkap Budi.

Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Cucu Mulyana mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (9/5) menerangkan, dermaga yang beroperasi saat ini turun dari semula sebanyak 7 pasang menjadi 3 pasang dermaga dengan komposisi 1 dermaga eksekutif dan 2 dermaga reguler.

Jumlah kapal yang beroperasi dari semula 31 unit per hari menjadi 14 unit. Penambahan pengoperasian dermaga dan kapal ini nantinya akan situasional tergantung dari jumlah permintaan atau kebutuhan penumpang.

Data produktifitas rata-rata penumpang dan kendaraan sejauh ini menurun. Jika dibandingkan masa normal, pada masa peniadaan mudik ini di Pelabuhan Merak saja jumlah penumpang turun 72 persen (7.014 penumpang), kendaraan roda 2 turun 97 persen (27 unit), dan roda 4 campuran turun sebanyak 41 persen (3.437 unit).

"Sementara di Pelabuhan Bakauheni jumlah penumpang turun 90 persen (2.284 penumpang), roda 2 turun 99 persen (6 unit), dan roda 4 campuran turun 67 persen (1.871 unit)," urai Cucu.

Sebagai perbandingan, pada kondisi normal di Pelabuhan Merak jumlah penumpang per hari rata-rata 25.488 penumpang, kendaraan roda 2 780 unit, dan kendaraan Roda 4 campuran 5.826 unit.

Sementara di Pelabuhan Bakauheni dalam kondisi normal rata-rata penumpang per hari mencapai 22.071 penumpang, roda 2 639 unit, dan roda 4 campuran 5.612 unit.

Untuk mencegah adanya pemudik yang lolos, Ditjen Hubdat telah melakukan sejumlah upaya seperti screening di beberapa titik pemeriksaan sebelum kendaraan masuk.

"Tim gabungan telah memastikan calon pengguna jasa angkutan penyeberangan telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Permenhub no 13/2021 dan SE Gugus Tugas Nomor 13/2021 beserta addendumnya," jelasnya.

Ia berharap, dengan pengendalian transportasi khususnya di penyeberangan ini dapat memutus mata rantai penyebaran covid-19, melindungi keselamatan masyarakat, memastikan sistem ekonomi tetap tumbuh melalui kelancaran angkutan logistik.

Meski ada penyekatan wilayah, Cucu menegaskan, bahwa ketersediaan logistik akan tetap terjamin karena angkutan logistik tetap berjalan normal.

Angkutan barang dipastikan tetap dapat menyeberang baik dari Merak ke Bakauheni maupun sebaliknya.

Sebagai informasi, pemerintah memberlakukan larangan mudik selama periode tanggal 6-17 Mei 2021.