Wapres Sayangkan Pengumpulan Zakat Nasional Masih Rendah

Foto : istimewa

Pasardana.id - Wakil Presiden, Ma’ruf Amin menilai, organisasi pengelola zakat (OPZ) belum mampu mempengaruhi masyarakat untuk menyalurkan zakatnya melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ) serta belum mampu mempengaruhi masyarakat yang belum berzakat agar menunaikan zakat.

Pasalnya, realisasi pengumpulan zakat nasional masih lebih rendah dari potensi yang ada.

“Potensi zakat mencapai Rp327.6 triliun. Namun demikian, jumlah yang terealisasi baru mencapai Rp71.4 triliun. Dari jumlah ini, Rp61.2 triliun tidak melalui organisasi pengumpul zakat (OPZ) resmi (BAZNAS) dan hanya Rp10.2 triliun yang melalui OPZ resmi,” ungkap Wapres saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Zakat Tahun 2021 secara daring, Senin (05/04/2021) kemarin.

Karena itu, Wapres menekankan strategi dan inovasi pengumpulan zakat  harus membuka ruang kepada organisasi pengelola zakat atau muzaki perorangan untuk menyalurkan zakatnya dan melaporkannya kepada BAZNAS, dimana laporan tersebut menjadi bagian dari penerimaan zakat nasional.

“Saya mengimbau kita semua, untuk mengerahkan sumber daya yang ada dan meningkatkan kualitas pengelolaan zakat bagi kesejahteraan umat, sekaligus berkontribusi mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia,” tegasnya.

Guna mempermudah muzakki dalam membayar zakat, dikatakan, BAZNAS perlu mengembangkan inovasi dan digitalisasi zakat. Selain digitalisasi juga bertujuan untuk meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dan penyaluran zakat.

Hal ini sejalan dengan peningkatan literasi zakat bagi generasi milenial dan kalangan muda Indonesia yang masih perlu terus diupayakan, mengingat indeks literasi zakat nasional pada 2020 masih pada tingkat moderat (66,78).

“Dukungan BAZNAS, baik pusat maupun daerah, juga seluruh LAZ [lembaga amil zakat] di Indonesia, sangat penting untuk mewujudkan tujuan pengelolaan zakat yang benar-benar menyejahterakan umat,” pungkas Wapres.