Proyek Pembangunan RSUD di Kota Pekalongan Ditawarkan Ke Investor Sebesar Rp295,7 Miliar

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menawarkan pembangunan RSUD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Unggulan Ibu dan Anak di Kota Pekalongan kepada calon investor.

Adapun, proyek kerjasama dengan Pemprov Jateng yang akan ditawarkan kepada calon investor ini merupakan rumah sakit kelas B dengan layanan unggulan kesehatan ibu dan anak.

Rencananya, proyek ini akan dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Kedepan, rumah sakit ini akan menjadi rujukan regional di wilayah eks Karesidenan Pekalongan (Kota dan Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, Kota dan Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang).

"Di tengah kondisi pandemi covid-19 seperti saat ini, peningkatan pelayanan kesehatan menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat dan daerah. Partisipasi swasta dalam penyiapan infrastruktur rumah sakit diharapkan dapat mempercepat terselenggaranya infrastruktur dan mendorong peningkatan kualitas pelayanan kesehatan," kata Direktur Perencanaan Infrastruktur Kementerian Investasi/BKPM, Moris Nuaimi dalam keterangan resminya, Rabu, (8/12).

Moris menyampaikan, arah pengembangan sektor kesehatan 2020-2024 adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju jaminan kesehatan menyeluruh.

Khususnya, penguatan pelayanan kesehatan primer dengan mendorong peningkatan upaya promosi dan preventif yang didukung oleh inovasi dan penggunaan teknologi.

Menurutnya, penyiapan infrastruktur kesehatan berupa rumah sakit dengan kelengkapannya sangat diperlukan agar Indonesia dapat menghadapi pandemi covid-19 yang memunculkan krisis kesehatan sekaligus ekonomi.

Oleh karena itu, dirinya menilai proyek pembangunan RSUD Provinsi Jawa Tengah di Kota Pekalongan ini sangat layak untuk didukung guna percepatan realisasinya.

"Proyek ini memiliki peran strategis yang diharapkan dapat mendukung ketersediaan dan kesiapan pelayanan kesehatan baik di Provinsi Jawa Tengah maupun di Indonesia," ujar Moris.

Kegiatan Market Sounding ini diikuti oleh lebih dari 50 perusahaan yang berasal dari sektor swasta dan BUMN di bidang konstruksi, konsultan, lembaga keuangan, organisasi internasional, pengembang, serta pengelola rumah sakit, baik dari dalam maupun luar negeri.

Lingkup pembangunan adalah pembangunan rumah sakit baru yang terdiri dari tiga gedung rumah sakit yang terdiri dari unit Instalasi Gawat Darurat, pemulasaran jenazah, laboratorium, ruang rawat inap (298 tempat tidur), poliklinik dan tempat parkir.

Proyek ini menggunakan skema Design-Build-Finance-Maintain-Transfer (D-B-F-M-T) dengan estimasi biaya pembangunan sebesar Rp295,707 miliar.

Mekanisme pengembalian investasi proyek melalui pembayaran ketersediaan layanan/availability payment dengan jangka waktu kerja sama selama 20 tahun.