Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api Makassar-Parepare Dikorupsi

Foto : istimewa

Pasardana.id - Lembaga antirusuah atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat gebrakan menjelang Lebaran tahun ini.

Pada hari Rabu (14/4), sejumlah petugas KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tahun Anggaran 2018-2022.

Sebagaimana diketahui, salah satu proyek tersebut baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 29 Maret 2023, yakni jalur kereta api Makassar-Parepare yang pembangunannya merupakan bagian dari pembangunan kereta api Trans Sulawesi.

Kereta api ini akan dioperasikan sebanyak delapan perjalanan per hari.

Dari total panjang jalur KA Makassar-Parepare 145 kilometer (km), yang sudah terbangun adalah sepanjang 120 km. Namun, saat ini, yang siap beroperasi baru 80 km.

Wakil Ketua KPK, Johanis Tana mengatakan, terdapat sembilan proyek tahun anggaran 2021-2022 yang diduga terjadi korupsi. Tersebar di Sumatera, Jawa, hingga Sulawesi.

"Saya jelaskan bahwa itu ada keterkaitan yang kemudian dikembangkan sampai Jawa, Jakarta, Depok dan seterusnya," kata Johanis di Gedung Merah Putih KPK, di Jakarta, Kamis (13/4) dini hari.

Adapun proyek kereta yang diresmikan Presiden Jokowi dikorupsi oleh Achmad Affandy selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan dan Dion Renato Sugiarto selaku Direktur PT Istana Putra Agung.

Achmad Affandy diduga telah menerima uang senilai Rp150 juta dari Dion Renato Sugiarto terkait proyek pembangunan jalur kereta api di Makassar.

Sedangkan dalam OTT ini, penyidik juga mengamankan uang. Jumlah uang yang diamankan miliaran rupiah.

"Benar, sejauh ini turut diamankan uang sebagai barang bukti, sebagai bukti permulaan sekitar miliaran rupiah. Uang itu ada yang berbentuk mata uang asing, yakni dolar Amerika Serikat," katanya.