Proyek Strategis Nasional, Jokowi Resmikan Bendungan Ladongi di Sultra

Foto : BPMI Setpres

Pasardana.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/12) kemarin.

"Dengan mengucap bismillahirahmanirahim Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara pada pagi hari ini saya nyatakan diresmikan," ujar Jokowi.

Sambil menumpangi perahu naga di bendungan tersebut, Jokowi mengatakan proyek pembangunan bendungan berkapasitas 45,9 juta meter kubik dengan luas lahan 222 hektare ini dikerjakan secara kolaborasi antara PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) dan PT Bumi Karsa (Bumi Karya).

Proyek pembangunan Bendungan Ladongi yang dikerjakan dalam dua paket yakni paket I pada tahun 2016-2020 dan paket II mulai tahun 2019-2021 kini siap untuk menyuplai air irigasi seluas 3.604 hektare lahan pertanian di 4 kabupaten wilayah sekitar Kolaka Timur.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap, kehadiran bendungan tersebut bisa memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dalam rangka mendukung kemandirian, kedaulatan, dan ketahanan pangan.

"Tanpa air tidak mungkin kita bisa mencapai yang namanya ketahanan pangan yang baik, kedaulatan pangan yang baik, dan kemandirian pangan yang baik," katanya.

Jokowi menuturkan, selain untuk fungsi irigasi bagi empat kabupaten di sekitarnya, Bendungan Ladongi juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata, terutama wisata air.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto menyampaikan, Bendungan Ladongi merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan dengan masa pelaksanaan selama lima tahun secara multi years dan didanai oleh APBN.

"Kami telah memulai pembangunan Bendungan Ladongi ini sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 lalu untuk pembangunan tahap I," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/12).

"Meski dalam pembangunan lanjutan yang dimulai pada tahun 2019 sampai dengan 2021 ini dihadapkan dengan pandemi COVID-19, namun atas komitmen dan tetap menerapkan protokol kesehatan di lingkungan proyek, pembangunan Bendungan Ladongi ini dapat rampung sesuai target," imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, proyek ini menelan dana hingga Rp 1,14 triliun. Berkat kinerja baik perusahaan, setelah pembangunan Bendungan Ladongi ini, Hutama Karya kembali dipercaya untuk melanjutkan pembangunan bendungan yang terletak di Konawe, Sulawesi Tenggara yakni Bendungan Ameroro yang baru dimulai konstruksinya pada 2021 ini.

Dengan adanya Bendungan Ladongi di Provinsi Sulawesi Tenggara diharapkan akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar yaitu sebagai penyediaan air baku sebesar 120 liter/detik, menyalurkan air saat musim kemarau bagi 37.926 jiwa penduduk guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut.

Menurut Budi, Hutama Karya berkomitmen untuk terus memberikan deliverable yang baik untuk menjaga kepercayaan owner dan stakeholder atas proyek-proyek yang telah dikerjakan.

Hutama Karya juga menerapkan sistem Lean Construction yaitu sebuah metode dalam mendesain sistem proyek konstruksi yang dapat mengidentifikasi adanya waste (pemborosan) sehingga segala sesuatu yang tidak menambah nilai (value), dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.

"Hadirnya Bendungan Ladongi diharapkan akan meningkatkan produktivitas pertanian, fungsi irigasi, dan fungsi pengendalian banjir, tidak hanya itu Bendungan Ladongi juga memiliki manfaat sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) dengan daya 1,3 MW dan juga potensial untuk dimanfaatkan sebagai destinasi pariwisata sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat yang menarik untuk dikunjungi," pungkasnya.