Tutup Tahun, Mendag Lepas Ekspor Serentak ke 58 Negara Senilai Rp35.03 Triliun
Pasardana.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akhir tahun ini melakukan pelepasan ekspor secara serentak di 18 titik yang berada di 62 kabupaten/kota di 26 Provinsi Indonesia, senilai total USD2.44 miliar atau setara Rp35.03 triliun.
Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi yang memimpin langsung pelepasan ekspor ini menyebutkan, bahwa ekspor Indonesia di tahun 2021 ini semakin berkilau. Artinya, tanda bahwa ekonomi nasional mulai pulih.
"Momentum ini harus terus dijaga secara serius agar perekonomian Indonesia bisa lebih cepat bangkit dan tumbuh. Saya berharap, pelepasan ekspor ini dapat memotivasi kalangan dunia usaha untuk terus mempertahankan dan memperluas pasar ekspornya,” kata Mendag Muhammad Lutfi, Kamis (23/12).
Acara pelepasan ekspor dilaksanakan secara hybrid dengan lokus utama di lokasi industri PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Karawang International Industrial City, Jawa Barat.
Acara ini juga dihadiri oleh 278 eksportir dari 62 kabupaten/kota di 26 provinsi.
Pada kesempatan itu, Mendag menegaskan, upaya mendorong peningkatan ekspor bukan hanya untuk pemulihan ekonomi, tapi juga untuk mencapai cita-cita Indonesia Maju pada tahun 2045.
"Secara simultan, pertumbuhan ekspor yang signifikan juga akan mendorong inovasi dan peningkatan kualitas industri dalam negeri. Kedua hal ini menjadi fondasi utama untuk memulihkan ekonomi nasional dan mewujudkan cita-cita Indonesia Maju 2045,” ujar Mendag Lutfi.
Kementerian Perdagangan mendorong para eksportir untuk mencari peluang pasar di negara-negara nontradisional, yang selama ini belum dioptimalkan seperti Afrika, Asia Selatan, Asia Barat, Eropa Timur dan negara-negara di kawasan Oseania.
Mendag turut menyampaikan apresiasinya pada pelaku usaha, yang telah bekerja keras meningkatkan ekspor di tengah situasi ekonomi yang masih penuh ketidakpastian akibat pandemi.
“Pertumbuhan ekspor nonmigas yang terus menerus surplus hingga akhirnya meraup nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah ini, bukan hanya hasil kerja keras pemerintah pusat, tetapi juga para eksportir dan pemerintah daerah. Saya mengapresiasi pemerintah provinsi, kota maupun kabupaten yang sehari-hari melayani kebutuhan para eksportir,” imbuh Mendag.
Selain lokus utama di Karawang, terdapat 17 titik pelepasan ekspor lainnya antara lain di Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Pelalawan dan Pekanbaru (Riau), Lampung, Bogor dan Bekasi (Jawa Barat), Salatiga, Boyolali, dan Semarang (Jawa Tengah),Gresik dan Sidoarjo (Jawa Timur), Yogyakarta, Mataram (NTB), Pontianak (Kalimantan Barat), Samarinda (Kalimantan Timur), serta Serang dan Banten (Jawa Barat).
Adapun ragam produk yang diekspor, antara lain; produk perikanan dan kelautan, furnitur, handicraft, dekorasi rumah, makanan olahan, rempah-rempah, serta tekstil dan produk tekstil.
Secara kumulatif, kinerja ekspor Indonesia pada Januari-November 2021 mencapai USD209.16 miliar atau naik 42.62 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia bulan November 2021 mengalami surplus USD3.51 miliar, melanjutkan tren surplus secara beruntun sejak Mei 2020 dan tercatat sebagai nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah.
Produk ekspor nonmigas dari Indonesia yang menerima permintaan tertinggi di pasar dunia meliputi lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik beserta bagiannya, serta karet dan produk karet.
Sedangkan lima negara yang menjadi pasar tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok (USD46 miliar); Amerika Serikat (USD23.13 miliar), Jepang (USD 15.18 miliar), India (USD11.87 miliar) dan Malaysia (USD9.66 miliar).

