Perluas Kandang Ayam, Widodo Makmur Akan IPO 5,9 Miliar Saham
Pasardana.id - PT Widodo Makmur Unggas Tbk akan mulai melakukan proses initial public offering (IPO) dengan penawaran awal pada tanggal 7 Januari 2021.
Dalam aksi korporasi tersebut, calon emiten unggas itu menawarkan sebanyak 5.923.076.900 lembar saham bernominal Rp50.
Berdasarkan propektus anak usaha PT Widodo Makmur Perkasa itu yang tersebar di media sosial, Senin (04/1/2021) disebutkan bahwa, jumlah saham yang dilepas mewakili sebanyak-banyaknya 35 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Rencananya, sebanyak 74,3 persen dana dari IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha dengan memperluas sarana produksi.
Rinciannya, sebanyak 17,8 persen akan digunakan untuk pembangunan fasilitas Breeding PS Farm berlokasi di Dukuh Klampok, Yogyakarta.
Perseroan menargetkan, tambahan fasilitas itu mulai beroperasi bulan Mei tahun 2021 di atas tanah seluas 81 ribu meter persegi.
Selanjutnnya, 6,9 persen dana IPO akan digunakan untuk pembangunan fasilitas Layer Commercial Farm berlokasi di Desa Sawit, Klaten, Provinsi Jawa Tengah dengan target operasi pada bulan September tahun 2021 di atas tanah seluas 5.900 meter persegi.
Berikutnya, 5,7 persen dana IPO akan digunakan untuk pembangunan fasilitas Hatchery berlokasi di Desa Bantargadung, Kabupaten Sukabumi. Perseroan memasang target operasi bulan Agustus tahun 2021 di atas tanah seluas 11 ribu meter persegi.
Lebih lanjut, sebanyak 20,6 persen dana IPO akan digunakan untuk pembangunan fasilitas Broiler Commerical Farm berlokasi di Dusun Wonoharjo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah dengan target operasi bulan Maret tahun 2021 di atas tanah seluas 155 ribu meter persegi.
Sedangkan, 11 persen dana IPO akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pemotongan berlokasi di Desa Mentengsari, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat dengan target operasi pada bulan Maret tahun 2021 di atas tanah seluas 50 ribu meter persegi.
Adapun, 12,3 dana IPO akan digunakan untuk pembangunan fasilitas Feedmill berlokasi di Desa Sidolaju, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur dengan target operasi pada bulan Agustus tahun 2021 di atas tanah seluas 134 ribu meter persegi.
Sekitar 25,7 persen dana IPO akan digunakan untuk modal kerja Perseroan terutama untuk pembelian bahan baku pada Feedmill dan pembelian Ayam Broiler Komersial untuk pemotongan.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga mengadakan Program ESA (Employee Allocation) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 7,5 persen atau sebanyak-banyaknya 444.230.800 lembar saham.
Disamping itu, perseroan juga telah menyetujui pelaksanaan Program MSOP (Management Stock Option Program) dengan jumlah sebanyak-banyaknya satu persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham atau sebanyak-banyaknya 170.940.200 lembar saham.
Untuk mendukung rencana itu, perseroan menunjuk CIMB Niaga Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas dan Samuel Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek. Ketiga perantara perdagangan efek itu menjamin dengan kesanggupan penuh (full comittment) terhadap nilai IPO ini.
Perseroan berharap, OJK menerbitkan penyataan efektif IPO pada tanggal 20 Januari 2021. Sehingga masa penawaran umum jatuh pada tanggal 21 hingga 25 Januari 2021, masa penjatahan tanggal 27 Januari dan dicatatkan di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Januari 2021.

