Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Syahrul Kembali Gencarkan Diversifikasi Pangan Lokal

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa pihaknya bakal kembali menggencarkan diversifikasi pangan pada tahun 2021. 

Menurutnya, upaya ini sekaligus mendukung pembangunan pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan menciptakan daya saing produk pertanian dalam menggairahkan ekspor.

"Kita gencarkan diversifikasi pangan, artinya makanan tidak harus beras. Oleh karena itu, setiap provinsi ada pangan lokal untuk memperkuat cadangan pangan yang dibutuhkan," ungkapnya, Kamis (31/12/2020) lalu.   

Dijelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa pembangunan sektor pertanian harus diupayakan dengan berbagai langkah dalam mempersiapkan pangan rakyat Indonesia yang berorientasi pada tercapainya kesejahteraan dan peningkatan pendapatan petani.

Daerah-daerah yang memiliki potensi dan produktivitasnya tinggi harus diintervensi dengan berbagai terosan teknologi.

"Kalau begitu, tahun depan (2021), jangan ada yang diam harus langsung terjun ke lapangan. Upayakan pegawai Kementerian Pertanian banyak di lapangan membantu petani," ucapnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi. Dia menyatakan bahwa, gerakan diversifikasi pangan terus dikuatkan dengan fokus pada pangan lokal sumber karbohidrat non-beras.

"Ada banyak potensi dan sumber daya lokal yang terus kita kuatkan. Seperti sagu, kentang, pisang, singkong, talas, dan jagung. Ini terus kita dorong agar masyarakat tidak bergantung pada satu komoditas pangan pokok saja," ujar Agung.

Ia berharap, gerakan ini terus menguat ke seluruh lapisan masyarakat.

Dia juga mengungkapkan bahwa, pihaknya melakukan penguatan akses dengan cara mendorong UMKM pangan lokal masuk ke dalam pasar digital.

"Agar jangkauan pasar menjadi lebih luas, kita juga melakukan pembinaan terhadap UMKM pangan lokal. Dengan itu, masyarakat mudah mengakses pangan lokal ini, terlebih lagi di masa pandemi ini," kata Agung.

Asal tahu saja, Kementan melalui BKP telah melakukan pembinaan terhadap lebih dari 200 UMKM pangan lokal agar siap memasuki dunia digital.

Bentuk pembinaan yang dilakukan melalui pendampingan, pelatihan pengelolaan UMKM, branding produk dan perluasan pemasaran.