Realisasi Penanganan Covid-19 Naik 30 Persen Menjadi Rp240,9 Triliun

Pasardana.id - Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional yang juga Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, bahwa realisasi anggaran penanganan Covid-19 meningkat 30 persen dari bulan Juli lalu.
Dari total anggaran Covid-19 senilai Rp695,2 triliun, yang direalisasikan sampai September ini sudah mencapai senilai Rp240,9 triliun.
“Untuk secara kumulatif totalnya, baik dari Satgas kesehatan dan Satgas Ekonomi, anggaran yang sudah berhasil disalurkan adalah total 240,9 triliun. Tumbuh sekitar 30 persen dari akhir Juli yaitu 140,4 triliun. Dimana saat itu pertama kali satgas ini terbentuk,” ujar Budi, saat konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (16/9/2020).
Lebih lanjut Budi mengatakan, selama tujuh minggu bekerja, Komite Penanganan Covid-19 telah mampu merealisasikan anggaran sebesar Rp100 triliun.
Dalam waktu tujuh minggu tersebut, Rp87,5 triliun tersalurkan di sektor ekonomi.
“Selama tujuh minggu Komite Covid-19 sudah bisa menyalurkan total Rp100 triliun. Dari Rp100 triliun ini yg fokus di ekonomi di Satgas PEN adalah Rp87,5 triliun,” ujarnya.
Dia mengatakan, akan terus menggenjot realisasi anggaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kuartal III.
“Kami akan mencoba untuk terus meningkatkan angka penyaluran ini sampai akhir September.
Dimana akhir September ini merupakan akhir dari kuartal III untuk menjaga atau mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia sebisa mungkin sesuai arahan dengan Bapak Presiden agar bisa ada di kisaran yg sama dengan angka kuartal ketiga tahun lalu,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa penyerapan anggaran penanganan Covid-19 naik di semester II.
Selain itu, diakuinya bahwa koordinasi antara Pusat dan Daerah perlu dibenahi.
“Beberapa yang terkait dengan penyerapan dari pada anggaran, tadi dilaporkan bahwa penyerapan anggaran sebesar 34,1% dari pagu di tahun year to date dari Rp695 triliun. Dan ini secara month to month/bulan ke bulan ada kenaikan sebesar 30,9% di semester I sampai dengan semester II,” ungkap Menko Perekonomian, seperti dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet RI, Senin (14/9/2020).
Masuk ke semester II ini, menurut Airlangga, per September tren penyerapannya sudah naik menjadi Rp237 triliun demikian pula sektor kesehatan terjadi kenaikan 31,6%, perlindungan sosial 62,81%, sektoral Pemda 27,68%, dan UMKM 91,43%.
Lebih lanjut, Airlangga juga menjelaskan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bentuk insentif pariwisata anggarannya sudah ada yang dikaitkan dengan pengadaan vaksin secara mandiri apabila clinical trial sudah selesai.
“Jadi ini masih menunggu clinical trial untuk selanjutnya dibuat program yang terkait dengan sektor pariwisata,” ujar Airlangga.