ANALIS MARKET (15/7/2020) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Selasa, 14/07/2020, IHSG ditutup menguat 14 poin atau 0,29% menjadi 5.079. Sektor industri dasar, barang konsumsi, dan aneka industri menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 160 miliar rupiah.

Adapun cerita hari ini akan kita awali dari :

1.SEBUAH DUKA DARI SINGAPURA

Pada akhirnya setelah berjuang sekian lama, tampaknya perekonomian Singapura tengah memasuki masa masa suram. Turunnya perekonomian Singapura yang sudah lebih dari 40% merupakan penyebabnya, sehingga hal tersebut secara teknis membuat perekonomian Singapura memasuki resesi karena telah menyusut 41.2% pada kuartal kedua kali ini kalau kita bandingkan dengan kuartal sebelumnya. Proyeksi GDP terbaru yang dihitung dari bulan April dan May ternyata lebih buruk dari perkiraan sebelumnya. Dalam 3 bulan pertama tahun ini saja, Singapura sudah mengalami penurunan sebanyak 3.3% kalau dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, perekonomian Singapura telah mengalami kontraksi sebesar 12.6% pada kuartal kedua, dan angka tersebut bahkan lebih buruk dari proyeksi sebelumnya yang dimana 10.5%. Perekonomian pada kuartal kedua semakin memburuk karena Singapura sebelumnya telah melakukan lockdown yang pada akhirnya membuat perekonomian terkena imbasnya. Lockdown yang terjadi kemarin pada akhirnya membuat konsumsi domestic mengalami penurunan karena permintaannya juga mengalami pelemahan. Menurunnya permintaan juga disebabkan oleh situasi dan kondisi global yang tengah terjadi saat ini, yang dimana wabah virus corona telah menyebabkan perekonomian dunia juga mengalami pelemahan. Pemerintahan Singapura sebelumnya juga telah menyampaikan bahwa perekonomian akan mengalami kontraksi sebesar 4% hingga 7% untuk tahun 2020. Namun ada sisi optimis disana, yang dimana Singapura cukup loyal dengan memberikan stimulus sebesar 20% dari GDP mereka. Sejauh mata memandang hingga hari ini, Singapura telah meluncurkan 4 paket stimulus dengan total hampir 100 miliar dollar Singapura, atau $70 miliar sebagai salah satu upaya untuk mendorong perekonomian yang terkena dampaknya akibat virus corona. Berita duka tidak hanya sampai di Singapura, ternyata Jepang juga mengalami kedukaan yang hampir sama dengan Singapura. Bedanya kali ini mengenai Industrial Production Jepang yang mengalami penurunan yang cukup dalam, karena penurunan tersebut yang terparah sejak 2011 silam. Sehingga tentu hal tersebut membuat para pelaku pasar dan investor kecewa. Meskipun sudah ada stimulus yang bahkan lebih dari 20% kalau kita bandingkan dengan GDP mereka, bahkan belum mampu mengangkat perekonomian Jepang. Hal ini yang membuat kemarin bursa kawasan Asia mengalami pelemahan, dan pelemahan tersebut membuat pasar kembali bergejolak kecuali 6 negara termasuk Indonesia yang masih menghijau, luar biasa. Well, kami berharap pertahanan IHSG tidak akan rapuh hari ini setelah sebelumnya kemarin menghijau, karena berita hari ini akan cukup memberikan dampak negative terhadap pasar. Kita lanjut ke cerita kedua ya.

2.MUNGKIN MEMANG SUDAH BERAKHIR

Inggris pada akhirnya menyampaikan bahwa mereka akan melarang Huawei dalam mengimplementasian pengembangan jaringan 5G, yang dimana itu artinya peringatan China kepada Inggris sebelumnya terkait apabila tidak dipakainya Huawei dalam jaringan 5G di Inggris mungkin akan menjadi kenyataan. China mengatakan sebelumnya akan bertindak keras terkait tidak akan dipakainya Huawei dalam jaringan Inggris, dan saat ini ketika Inggris mengatakan bahwa tidak akan dipakainya Huawei, Api sudah tersulut dan siap untuk membuat China bereaksi. Sekretaris Kebudayaan Inggris, Oliver Dowden mengatakan bahwa operator telekomunikasi di Inggris dipaksa untuk menghentikan pembelian peralatan dari Huawei hingga akhir tahun ini. Operator telekomunikasi juga menyampaikan akan menghapus peralatan Huawei dari infrastructure pada tahun 2027. Tentu hal tersebut membuat api tampaknya semakin memanas antara Inggris dan China. Keputusan Inggris tersebut semakin membuat Huawei terpuruk, pasalnya Amerika telah memberikan sanksi baru terhadap Huawei bahwa Huawei tidak akan lagi mendapatkan source chip utama dari supplier di Amerika. UK's National Cyber Security Center mengatakan bahwa mereka sudah memutuskan untuk melakukan peninjauan darurat terhadap Huawei, tidak lama setelah Amerika mengumumkan hal tersebut. China sungguh sangat teramat kecewa, pasalnya Huawei sudah meningkatkan nilai investasinya di Inggris dengan membuat pusat Research & Development Center di Cambridge, Inggris. Tidak hanya itu saja, China juga membantu para developer untuk mengembangkan applikasi sebagai alternative google, khususnya play store yang dimana sebelumnya Huawei sudah diberhentikan licensenya karena impact dari pengetatan perdagangan Amerika terhadap China. Sebelumnya Amerika selalu menyampaikan bahwa Huawei memiliki keamanan nasional, karena vendor China tersebut memungkinkan China untuk dapat mematai matai komunikasi yang sifatnya sensitive. Trump boleh dikatakan terus menerus mempengaruhi Australia, New Zealand, Kanada, dan Inggris untuk dapat memblokir Huawei dari jaringan 5G mereka. Akibat hal tersebut, pertumbuhan pendapatan Huawei disemester pertama mengalami penurunan dalam kurun waktu 7 tahun terakhir. Namun sisi positifnya, Huawei masih mencatatkan pertumbuhan sebanyak 13.1% dari tahun sebelumnya. Apesnya bagi Inggris, 3 operator seluler terbesar di sana, EE, Vodafone, dan Three yang dimiliki oleh BT telah menggunakan 5G dalam infrastructure mereka, dan mereka mengatakan bahwa butuh waktu setidaknya 5 tahun untuk menukarkan peralatan telekomunikasi kit merk Huawei dengan merk lain. Tentu hal tersebut bukan hanya menghabiskan waktu, tapi juga menghabiskan uang dan tenaga. Kami melihat saat ini Huawei mungkin berada dititik terendahnya, namun satu hal yang pasti yang kami tahu, bahwa bukan Huawei namanya kalau hanya berdiam diri begitu saja. Huawei sebelumnya sudah berhasil membuat applikasi sebagai pengganti play store, Huawei dapat berdiri di kedua kakinya sendiri meskipun sulit. Keterpurukan ini justru merupakan sesuatu yang baik bagi Huawei, lho kok baik sih? Karena ini akan menjadi langkah awal Huawei untuk dapat mengembangkan ekosistem applikasi tanpa adanya bantuan dari vendor lain selain Huawei, apalagi android merupakan system yang berbasis open source. Bukannya membela Huawei, tapi kami yakin Huawei akan terbang lebih tinggi setelah dijatuhkan terlalu dalam sebelumnya.

3.LAGI LAGI TURUN!

Adanya pembatasan social berskala besar pada kuartal I dan II pada tahun 2020 ini cukup memberikan tekanan pada kepercayaan konsumen. Indeks kepercayaan konsumen telah mengalami penurunan sejak awal tahun dari angka dari 121.7 pada Januari menjadi 83.8 pada Juni 2020. Adanya kepedulian terhadap kalangan menengah ke atas pada kebersihan dan Kesehatan ikut mendorong consumer spending sejak awal tahun. Pada periode pandemi Covid-19, konsumen diyakini lebih memilih produk autentik dan terjaga kebersihan dan keamanannya sehingga perlahan mulai melirik penjualan melalui saluran daring. Di sisi lain, pencairan stimulus yang tertunda mungkin akan menghambat pemulihan daya beli konsumen hingga akhir 2020 atau 2021. Kami melihat adanya potensi kepercayaan konsumen masih akan lebih rendah dari bulan Juli tahun lalu namun perlahan mulai pulih dan lebih baik dari bulan Juni tahun ini. Data Consumer Confidence Index (CCI) Indonesia menunjukkan pertumbuhan 6 poin MoM menjadi 83,8 poin pada bulan lalu. Hal ini didorong oleh meningkatnya harapan pemulihan ekonomi yang terjadi di enam bulan berikutnya dengan harapan CCI akan naik ke posisi 121,8 poin. Kami menilai, konsumen optimis bahwa pandemi dapat segera pulih. Peningkatan CCI didorong oleh pemulihan ekonomi di daerah Jakarta (+39,7 poin MoM) yang disebabkan adanya harapan pertumbuhan pendapatan (+13.1 poin MoM) dan kegiatan bisnis (+26,3 poin MoM) pasca-PSBB relaksasi di awal Juni. Konsumen dengan penghasilan tinggi – penghasilan lebih dari Rp5 juta per bulan dan berusia 41-50 tahun terdaftar sebagai konsumen dengan kepercayaan level tertinggi dalam daftar CCI. Di sisi lain, Indonesia mencatat 1,75 juta orang tidak memiliki pekerjaan dalam kurun waktu pandemi bulan Mei lalu. Pembukaan kembali ekonomi telah menurunkan pembelian barang tahan lama sebesar 7,2 poin MoM.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan ditradingkan pada level 5.037-5.112. Namun tetap hati hati, karena semakin tinggi IHSG melangkah, potensi rawan koreksi akan mudah terjadi. Tetap cermati situasi dan kondisi yang ada saat ini,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (15/7/2020).