ANALIS MARKET (16/6/2020) : IHSG Berpeluang Bergerak Melemah dan Ditradingkan Pada Level 4.740 - 4.956
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Senin 15/06/2020, IHSG ditutup melemah 64 poin atau 1,31% menjadi 4.816. Sektor keuangan, agrikultur, pertambangan, industri dasar,property, aneka industri, dan perdagangan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 712 miliar rupiah.
Adapun cerita hari ini akan kita awali dari :
1.SEBUAH OBAT
The Fed memberikan apa yang dibutuhkan pasar tatkala pasar sedang mengalami kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan. Sebuah obat penenang yang dibutuhkan. The Fed kemarin mengatakan bahwa mereka akan memulai membeli obligasi korporasi individiual di bawah Secondary Market Corporate Credit Facility. Program ini memiliki kemampuan untuk membeli surat utang korporasi hingga $750 miliar. Tentu hal ini dilakukan sebagai upaya berkelanjutan dari The Fed untuk mendukung fungsi pasar dan mempermudah situasi dan kondisi kredit. Bank Sentral juga menjelaskan untuk pertama kalinya mereka akan menerapkan strategi pembelian, dan mengatakan akan mengikuti indeks pasar dari obligasi korporasi di Amerika yang dibuat khusus untuk fasilitas tersebut. The Fed sejauh ini telah membangun Indeks tersebut secara internal dan sejauh ini The Fed tidak memberikan rincian indeks tersebut. Indeks tersebut terdiri dari semua obligasi sekunder yang ada di pasar dan telah diterbitkan oleh perusahaan di Amerika yang memenuhi syarat minimum untuk mendapatkan fasilitas tersebut, termasuk didalamnya jatuh tempo dan kriteria lainnya. Pendekatan yang dilakukan oleh The Fed terhadap indeks tersebut telah melengkapi pembelian fasilitas dana yang sudah diperdagangan di bursa saat ini. Setelah pengumuman tersebut, tentu saja pasar berbalik arah menjadi menguat karena mendapatkan angin segar dari Bank Sentral kebanggaan mereka. The Fed juga mengatakan bahwa pembelian obligasi tersebut akan dimulai pada hari Selasa. Tidak lupa, sebagai penutup The Fed juga mengatakan dapat memperlambat atau bahkan menghentikan pembelian obligasi secara harian apabila pasar mulai kembali stabil, meskipun pembelian dapat kembali dilakukan apabila situasi dan kondisinya mengharuskan pembelian tersebut. Apakah berita baiknya berhenti sampai disitu? Tidak kawan, masih ada lagi lanjutannya. The Fed juga pada akhirnya telah memberikan program baru yaitu Program Pinjaman untuk usaha kecil dan menengah, yang dimana hal tersebut membuat usaha kecil dan menengah dapat sumringah karena pada akhirnya pertolongan itu datang. Mereka dapat mendaftar melalui Fed yang berada di Boston, karena Fed disana yang akan mengaturnya. The Fed akan melakukan pembelian sebanyak 95% pinjaman tersebut melalui 3 fasilitas program “soon” yang dimana hal tersebut dilakukan oleh website mereka. Program tersebut akan meminjamkan hingga $600 miliar melalui 3 fasilitas yang berbeda. Hal tersebut berdasarkan dengan skala bisnis yang berbeda. Untuk usaha dengan 15.000 karyawan atau dengan $5 miliar pendapatan tahun lalu, pinjaman akan berkisar dari $250.000 hingga $300.000. Fasilitas tersebut telah menunjukkan bahwa The Fed akan melakukan sesuatu dan tampaknya mereka sudah melakukan hal tersebut. Program ini merupakan sebuah program yang dimana The Fed dapat memberikan pinjaman kepada perusahaan meskipun mereka tidak memiliki peringkat. Lagi lagi, ini menjadi penenang pasar saat ini. Pemerintahan Trump juga kemarin memberikan kabar yang mengejutkan, mereka mengatakan bahwa pemerintah ingin mengakhiri tunjangan pengangguran yang sebelumnya sudah diperpanjang dan akan menggantinya dengan kebijakan yang berbeda. Fasilitas tunjangan sebelumnya mengatakan bahwa mereka akan menerima tambahan sebanyak $600 perminggu, dan pemberian fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 31 July, yang dimana tentunya akan terjadi penurunan penerima manfaat sebanyak 30 juta orang. Namun pemerintah akan mengganti tunjangan tersebut dengan memberikan disinsentif untuk masyarakat yang mencari pekerjaan atau kembali kepada pekerjaan mereka. Pemerintah akan melakukan pergantian manfaat yang sebelumnya telah diberikan dengan bonus uang tunai bagi mereka yang mau kembali bekerja. Sejauh ini Kudlow masih belum memberikan rincian tersebut secara detail, dan seperti apa proposal yang akan dilakukan. Namun rencana ini tentu saja mendapatkan perbedaan pendapat dari Partai Demokrat yang mengatakan bahwa mereka ingin memperpanjang tunjangan pengganguran tersebut yang sebelumnya sudah diberikan hingga awal tahun depan. Namun tentu saja proposal ini masih akan dibahas. Namun marilah kita sedikit bersantai hari ini karena ada kemungkinan pasar mungkin tidak akan semerah yang sudah kita bayangkan sebelumnya, siapa tahu saja hari ini justru menghijau akibat angin dari The Fed.
2.SUDAH DIMULAI
Profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt, William Schaffner mengatakan kemarin bahwa gelombang kedua wabah virus corona di Amerika sudah dimulai. Pembukaan perekonomian sudah di mulai diseluruh pelosok negeri, namun masih banyak orang tidak melakukan procotol Kesehatan. Meskipun begitu, William mengatakan bahwa dirinya tidak bisa membayangkan apabila penutupan kedua kalinya atau lockdown merupakan sebagai bagian dari dampak yang pertama. Beberapa negara bagian di Amerika telah melaporkan peningkatan dalam kasus virus corona hal tersebut yang membuat gelombang kedua tampaknya sudah di mulai. William mengatakan, meskipun ada tanda tanda gelombang kedua, namun tampaknya lockdown yang kedua kalinya masih menjadi opsi yang tidak ada di atas meja. Sebaliknya pemerintah, pebisnis, dan pemimpin agama harus bekerja sama untuk mempromosikan untuk mengikuti protocol kesehatan dan tetap menjaga social distancing. Lockdown kedua kalinya akan menjadi sebuah bencana bagi sector keuangan, dan akan memiliki begitu banyak implikasi social dan budaya, sehingga kita tidak bisa membayangkan apabila lockdown kembali terjadi. Sebagai dampak dari kekhawatiran mengenai gelombang kedua, saham saham di Eropa juga tumbang dan melemah dengan tajam, ditengah kekhawatiran atas gelombang kedua yang terjadi di Asia dan Amerika ketika pelonggaran dilakukan. Pasar di Eropa mengikuti hampir semua pasar di wilayah Asia karena sentiment gelombang kedua wabah virus corona terus menyelimuti pasar. Kekhawatiran semakin menjadi sejak beberapa negara bagian di Amerika seperti, Alabama, California, Florida, dan North Carolina melaporkan terjadinya peningkatan kasus yang diakibatkan oleh virus corona. China juga menjadi perhatian, setelah sebelumnya sebuah distrik di Beijing diberlakukan status darurat karena penemuan sekelompok infeksi baru yang berpusat disana. Dan yang cukup menjadi perhatian pasar adalah peningkatan kasus yang terjadi di India dalam beberapa hari terakhir, dan hal tersebut membuat kekhawatiran bahwa situasi dan kondisi akan menjadi semakin tidak terkendali. India adalah salah satu negara yang terparah nomor 4 di dunia, dengan jumlah infeksi mencapai 320.000 secara kumulatif berada di belakang; Amerika, Brazil, dan Rusia. Dalam beberapa hari terakhir, dalam laporan harian di India mengenai infeksi terus mengalami peningkatan dalam jumlah yang signifikan. Tingginya tingkat infeksi di India membuat India menjadi negara Asia yang terkena paling buruk. Kota Delhi dikatakan menjadi wilayah yang paling cepat penyebarannya, dengan beberapa informasi yang dimana dikatakan bahwa beberapa masyarakat berjuang untuk mendapatkan tempat tidur dirumah sakit. Wakil Kepala Menteri untuk Delhi mengatakan bahwa kasus tersebut berpotensi tumbuh menjadi 550.000 pada akhir July nanti. Pada akhirnya, karena wabah virus corona tersebut, tingkat pertumbuhan ekonomi tumbuh hanya 3.1% dalam 3 bulan pertama tahun ini, yang dimana pertumbuhan tersebut juga merupakan yang paling lambat dalam kurun waktu 8 tahun terakhir. Yang membuat sedih adalah, situasi dan kondisi tersebut diperkirakan akan semakin memburuk pada kuartal ke 2 nanti.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan ditradingkan pada level 4.740-4.956. Namun apabila optimis kembali menyelimuti pasar akibat The Fed, mungkin pasar akan berbalik menghijau hari ini,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Selasa (16/6/2020).

