Pulihkan Ekonomi Baru, Menko Luhut Dorong Kontribusi Turis Domestik

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Dalam rangka melakukan pemulihan ekonomi serta meningkatkan sektor pariwisata, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan secara khusus akan mengupayakan peningkatan kontribusi dari turis domestik.

"Jadi kita ingin yang awalnya 50% menjadi 70% untuk turis domestik," ungkap Luhut dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (14/6/2020).

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Odo RM Manuhutu mengatakan, banyak negara di dunia, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis sekitar 70 persen PDB-nya diperoleh dari turis domestik.

Di negara lain seperti Brazil, China, dan India, kontribusi turis domestiknya bahkan mencapai 90 persen. 

“Arahan Menko Luhut B Pandjaitan, bahwa turis domestik yang akan mendorong dan menopang sektor pariwisata. Indonesia sendiri sebesar 54-56 persen ditopang oleh turis domestik dan sisanya dari mancanegara,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut dia mengatakan, pemerintah pun tengah mendorong quality tourism atau destinasi wisata, SDM pariwisata, dan atraksinya yang lebih berkualitas.

Sebab, menurut Travel and Tourism Index, Indonesia harus lebih memperhatikan kebersihan setiap destinasi wisata, dan harus melakukan pengembangan yang lebih baik lagi.   

"Untuk itulah, Kemenko Marves bersama dengan Kemenparekraf, KLHK, dan Kementerian PUPR yang berada di bawah koordinasinya, akan mengembangkan program CHS atau Clean, Hygiene, and Safety. Kami juga akan bersinergi dengan Kementerian BUMN dan kementeroian/lembaga terkait lainya, sebab ini adalah kerja terintegrasi," ujarnya.

Ditambahkan, untuk mendorong aktivitas pariwisata, Kemenko Kemaritiman dan Investasi bersama beberapa kementerian terkait telah merampungkan draf regulasi mengenai terkait protokol kesehatan. 

Saat ini, rancangan aturan tersebut telah berada di Kementerian Kesehatan yang rencananya akan dikeluarkan dalam waktu dekat.

Protokol kesehatan pada sektor pariwisata, lanjut Odo, akan memudahkan stakeholder baik di pusat maupun daerah untuk kembali mengembangkan pariwisata. 

“Kita juga sudah dapat masukan dari asosiasi. Jadi ini sifatnya dua arah dengan memperhatikan aspirasi pelaku industri pariwisata juga. Intinya ini akan membangun trust bagi wisatawan, bahwa destinasi wisata nasional sudah menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.