ANALIS MARKET (12/6/2020) : IHSG Berpeluang Bergerak Melemah dan Ditradingkan Pada Level 4.747 - 4.985

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Kamis 11/06/2020, IHSG ditutup melemah 65 poin atau 1,34% menjadi 4.854. Sektor aneka industri, keuangan, perdagangan, barang konsumsi, agrikultur, properti, pertambangan, dan infrastruktur dan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 248 miliar rupiah.

Adapun cerita hari ini akan kita awali dari :

1.GELOMBANG DATANG

Ditengah harapan dan ekspektasi akan pemulihan ekonomi yang kian nyata, data diatas kertas menunjukkan hal yang berbanding terbalik dengan harapan tersebut. Gelombang kedua kasus wabah virus corona di Amerika pada akhirnya membuat jumlah keseluruhan telah melewati 2.000k orang di Amerika. Di Texas, pada hari Rabu kemarin telah melaporkan 2.504, yang dimana angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam 1 hari sejak wabah tersebut muncul. Florida pun mengalami hal yang sama, setelah 1 bulan sejak dibuka kembali, pekan ini Florida melaporkan ada 8.553 kasus baru, dan hal ini merupakan yang terbanyak dalam kurun waktu 7 hari. Tidak hanya itu saja, rawat inap di California mengatakan bahwa jumlah pasien disana merupakan yang tertinggi sejak 13 May. Serangan baru dari wabah virus corona memberikan tantangan terbaru bagi masyarakat di Amerika, dan lonjakan kasus yang terjadi memberikan kekhawatiran tersendiri. Sejauh ini masih belum ada kejelasan, apakah protes beberapa waktu lalu yang terjadi di Amerika merupakan salah satu pemantik penyebaran semakin meluas atau tidak. Hal ini yang membuat gugus tugas virus Corona masih belum melihat adanya hubungan antara pembukaan kembali dengan peningkatan kasus wabah virus corona. Meskipun kami tahu bahwa ada korelasi yang cukup besar antara pembukaan kembali + kerumuman orang = bertambahnya yang terinfeksi. Valleywise Health, rumah sakit umum di Phoenix mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan kasus virus corona dalam kurun waktu 2 minggu terakhir. Hal ini memberikan pengaruh bertambahnya kapasitas perawatan intensif dan tempat tidur, yang dimana 87% hampir terisi penuh. Hal ini tentu memberikan indikasi bahwa kita tidak bisa menolak gelombang untuk datang karena adanya pembukaan kembali perekonomian, dan ini yang terjadi di Amerika. Hal ini yang membuat saham saham pada akhirnya berguguran, dan menjadi penurunan terbesar dalam 1 hari dalam kurun waktu 3 bulan. Karena 1 alasan, yaitu pelaku pasar dan investor masih khawatir mengenai jumlah dan impact penyebaran wabah virus corona setelah pelonggaran dilakukan. Dow Jones turun hingga 1.861,82 poin atau 6.9%. S&P turun 5.9%, Nasdaq Composite turun 5.3%. Sejauh ini kebijakan kebijakan yang sudah keluarkan tampaknya masih belum mampu untuk mengimbangi efek yang telah diakibatkan oleh wabah virus corona. Hal ini juga yang membuat indeks volatilitas mengalami kenaikkan kembali di atas 40 untuk pertama kalinya sejak 4 May, dan itu merupakan sesuatu yang wajar ditengah situasi dan kondisi yang kembali memanas. Steven Mnuchin mengatakan Amerika tidak seharusnya kembali mematikan perekonomian apabila ada lonjakan lain dalam naiknya kasus wabah virus corona. Steven mengatakan bahwa Amerika telah belajar bahwa jika kita mematikan perekonomian, maka kerusakan akan semakin lebih banyak. Steven mengatakan bahwa tidak bisa mematikan perekonomian untuk kedua kalinya. Mnuchin menambahkan bahwa dirinya percaya bahwa Trump telah membuat keputusan yang tepat untuk mendesak negara negara untuk melonggarkan peraturan social yang sebelumnya dijalankan yang dimana telah melumpuhkan perekonomian di Amerika. Steven mengatakan bahwa jika ada kebangkitan akan virus corona, tidak perlu lagi adanya pembatasan, karena pengujian covid 19 dan pelacakan korban semakin mengalami peningkatan ditambah lagi para pejabat telah memahami bagaimana mengatasi wabah. Ah yang benar saja pikir kami, kalau memang para pejabat lebih memahami, tentu saja antara kesehatan dan perekonomian dapat berjalan beriringan. Mnuchin juga memuji penyuntikkan sekitar $6 triliun ke dalam perekonomian melalui stimulus fiscal dan moneter untuk pemulihan ekonomi, namun tentu masih dibutuhkan stimulus yang lebih besar. Presiden Trump dan Steven tidak akan pernah berhenti bekerja sampai semua orang masyarakat di Amerika kembali bekerja. Mnuchin memberikan penenang di pasar dengan mengatakan bahwa bulan depan, kita akan melihat bahwa akan ada $1 triliun untuk masuk ke dalam perekonomian. Namun yang penting adalah, bahwa 3 putaran pertama stimulus fiscal akan berakhir dalam beberapa minggu mendatang. Tunjangan pengangguran sebelumnya telah diperluas hingga 15 July 2020. Permasalahannya adalah anggota parlement White House dan GOP memberikan indikasih bahwa mereka tidak akan mengadakan negosiasi untuk RUU stimulus berikutnya sampai dengan reses berakhir yang pada bulan July. Kami mungkin satu dari segelintir orang yang mengatakan bahwa penguatan pasar hanya didukung oleh ekspektasi dan harapan yang ketika keyakinan tersebut goyang, maka akan membuat pasar semakin rapuh. Dan inilah yang kita lihat sekarang bahwa ternyata ekspektasi dan harapan saja tanpa didukung oleh data diatas kertas tidak akan mampu untuk membuat penguatan selanjutnya. Seperti yang dikatakan Daniel Lucey, hari ini mungkin gelombang akan surut, namun ombak akan selalu datang. Pertanyaan yang harus kita tanyakan saat ini adalah, apakah kita siap? Apakah Indonesia siap untuk menghadapi gelombang kedua apabila hal itu terjadi? Mungkin jawabannya ada dalam lirik lagu Ebiet. G Ade, mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang.

2.PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

Dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (Program PEN) Menteri Keuangan (Menkeu) dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Mei 2020 menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB). SKB bertujuan untuk memperlancar koordinasi antara Kemenkeu dan OJK, serta mengoptimalkan pemberian informasi dari OJK dalam rangka penempatan dana dan pemberian subsidi bunga sebagai pelaksanaan Program PEN, khususnya dalam penetapan Bank Peserta, penempatan dana/perpanjangan penempatan dana pada Bank Peserta, serta pemberian subsidi bunga. Dan OJK mendukung program pemerintah untuk memberikan subsidi bunga kepada debitur UMKM yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan dan melakukan penempatan dana kepada bank peserta dalam rangka memberikan dukungan likuiditas kepada bank umum, BPR dan perusahaan pembiayaan yang telah melakukan restrukturisasi kredit menurut ketentuan POJK 11/POJK3/2020 dan/atau memberikan tambahan kredit modal kerja. Tentu kami harapkan bahwa hal tersebut dapat memberikan dorongan terhadap perekonomian ditengah situasi dan kondisi yang tengah pelik saat ini, agar pemulihan perekonomian dapat berjalan dengan lancar dan baik.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan ditradingkan pada level 4.747 - 4.985,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (12/6/2020).